WAJOTERKINI.COM, Bone --- Identitas sosok mayat perempuan yang ditemukan warga dalam kondisi membusuk di kawasan perkebunan tebu Desa Lappa Bosse, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Wajo, Senin (15/8) malam mulai tekuak.
Data yang dihimpun dari Kepolisian Resort (Polres) Bone menyebutkan, mayat itu adalah Harmawati alias Armha (21 tahun) Binti Dolla, warga asal Kendari Sulawesi Tenggara.
Armha perempuan kelahiran 30 Juli 1995, korban juga merupakan lulusan Akademi Kebidanan (Akbid) Syekh Yusuf, Gowa tahun 2015 lalu. Dan saat ini korban bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kota Makassar.
Namun untuk memastikan benar sosok mayat yang ditemukan membusuk itu adalah Armha, pihak Polres Bone mengambil sidik jari korban yang saat ini masih berada di RSUD Tenriawaru Bone. Bukan hanya itu Polres juga mendatangkan tim identifikasi dari Polda Sulsel.
Direktur Akbid Syekh Yusuf, Kartini Mangkono menjelaskan, tim forensik dari polda yang didampingi oleh jajaran Polres Gowa datang ke Akbid Syeh Yusuf untuk mencari teman dekat Harmawati (21).
"Kalau almamaternya memang almamater sini, makanya tadi datang Tim Forensik Polda Sulsel, mau pastikan kalau mayat yang ditemukan itu alumni sini," ujar Kartini.
Sebelum ditemukan membusuk di Kabupaten Bone, Armha masih sempat bertemu dengan pemilik kos dan menitipkan kunci kamarnya kepada penjaga kos Harfan, di Jalan Landak Kota Makassar, Jumat 11 Agustus lalu.
"Dia (Armha) menitipkan kunci kamarnya pada saya, katanya mau pulang ke kampung,"kata Harfan. Dikatakannya lagi, korban meninggalkan rumah kos bersama seorang pria menggunakan motor jenis Satria FU berwarna hitam.(wt-ust).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
