
POLARISASI
TRANSAKSI PAHALA RAMADHAN
(ASHARI
RAMADHAN HAIRIL)
WAJOTERKINI.COM - Teori ekonomi
dasar yaitu hukum penawaran menyatakan bahwa apabila harga sebuah barang/jasa
meningkat maka penawaran terhadap barang/jasa tersebut akan mengalami
peningkatan, tapi jika harga dari barang/jasa tersebut mengalami penurunan maka
penawaran terhadap barang/jasa tersebut akan mengalami penurunan. Berdasarkan postulat
ekonomi tersebut dapat dilihat bahwa antara harga suatu barang/jasa dengan
penawaran terhadap suatu barang/jasa mempunyai hubungan yang berbanding lurus.Pola
hukum penawaran tersebut dapat juga kita aplikasikan ke dalam kehidupan
beragama.
Dalam kehidupan beragama, penganut sebuah agama akan berlomba-lomba
mengumpulkan pahala demi mencapai sebuah tujuan akhir, yaitu surga. Pahala
dikumpulkan dengan menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut.Sudah
menjadi sebuah pola pikir bahwa denganmengumpulkan pahala yang banyak maka akan
mendapatkan ganjaran surga. Semakin tinggi nilai pahala yang didapatkan dari
sebuah ibadah, maka pelaksanaan terhadap ibadah tersebut juga akan tinggi.
Orang akan lebih intens melaksanakan sebuah ibadah, jika ibadah tersebut
memiliki tingkat pengembalian pahala yang bernilai tinggi. Jadi pahala dan
ibadah juga menpunyai hubungan yang berbanding lurus.
Bagi umat Islam Bulan Ramadhan merupakan
sebuah berkah dan menjadi kesempatan untuk mendapatkan pahala yang belipat
ganda. Semua ibadah yang dilaksanakan akan dilipat gandakan pahalanya. Saat
Bulan Ramadhan tiba umat Islam berlomba-lomba dalam beribadah, baik shalat,
puasa, sedekah, membaca kitab suci Al-Quran, dsb. Mesjid yang dulunya sepi saat
bulan biasa tiba-tiba menjadi sesak pada saat Bulan Ramadhan. Laporan keuangan
panitia pembangun masjid yang pada bulan-bulan biasa hanya dipenuhi dengan
coretan angka Rp. 1.000, saat Bulan Ramadhan dipenuhi coretan angka Rp.
100.000,-.Mesjid kemudian menjadi riuh karena tadarus Al-Quran saat Bulan
Ramadhan tiba. Bingkisan paket kebutuhan pokok antre mengetuk pintu rumah-rumah
saudara kita yang kurang beruntung sehingga dilabeli fakir miskin.Tak
ketinggalan organisasi filantropi musiman bermunculan seperti macet yang timbul
setelah hujan. Setelah Bulan Ramadhan yang suci berlalu, pahala dari sebuah
ibadah kembali diturunkan ke nilai normalnya.
Mesjid tak lagi sesak, bahkan kelihatan
menjadi terlalu besar, panitia pembangunan masjid kembali harus memutar otak
untuk mendapatkan dana pembangunan, suara Tadarus Al-Quran dari masjid
terdengar samar-samar, saudara-saudara kita yang kurang beruntung kini bergantian
harus antre mengetuk pintu rumah para kaum yang melabeli diri mereka sebagai dermawan,
dan tak ketinggalan oranisasi filantropi sedang sibuk untuk menghitung
keuntungan yang mereka dapat pada Bulan Ramadhan. Allah SWT menawarkan pahala
berlipat ganda dari setiap ibadah di Bulan Ramadhan, umat Islam meresponnya
dengan berlomba-lomba dalam melaksanakan ibadah, namun ketika pahala dari
sebuah ibadah diturunkankan menjadi normal oleh Allah SWT, umat Islam merespon
dengan berlomba-lomba meninggalkan ibadahnya.
Semoga di Bulan
Ramadhan yang suci ini kita tidak hanya memikirkan pahala yang akan kita dapat
dalam melaksanakan sebuah ibadah. Bulan Ramadhan adalah kesempatan bagi kita
untuk menjadi manusia yang lebih baik dan lebih mendekatkan diri kepadaAllah
SWT. Esensi dari pelaksanaan dari sebuah ibadah bukan dari seberapa besar
pahala yang kita dapatkan, tapi sejauh mana kita dapat mendekatkan diri kepada Allah
SWT melalui ibadah yang kita lakukan, sehingga kita menjadi umat Islam yang
beriman dan bertaqwa kepada-Nya sesuai dengan ajaran Baginda Rasulullah
Muhamammad SAW.
Selamat belomba mengejar keimanan dan
ketaqwaan di Bulan Ramadhan yang suci. Agama Islam hadir bukan untuk menawarkan
surga kepada manusia, tapi Islam hadir sebagai petunjuk hidup umat manusia di
dunia dan akhirat, sehingga kita semua dapat menjadi manusia-manusia yang
bahagia di dunia dan akhirat. Iman dan ketaqwan sejati kepada Allah SWT tidak
hanya hadir di dalam masjid yang agung dan megah tapi keimanan dan ketakwaan
hadir di dalam hati setiap umat Rasulullah Muhammad SAW. Selamat datang Bulan
Ramadhan, mari belomba-lomba menjadi pribadi yang semakin beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT.
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia