WAJOTERKINI.COM ,Bone -- Dinas Pendidikan Kabupaten Bone akan mengadakan program khusus kunjungan sekolah bukan binaan USAID PRIORITAS ke sekolah binaan, terutama yang sudah terpilih menjadi sekolah percontohan. Demikian diungkapkan sekretaris dinas pendidikan Kabupaten Bone, Nursalam, mewakili kepala dinas pada saat pembukaan kegiatan mereviu kemajuan empat calon sekolah percontohan di Hotel Novena, Bone (10/3/2016).
Empat sekolah percontohan tersebut yaitu SD Inpres 12/76 Lonrae, MI Darul Hikmah, MTs Alfaizun dan SMP 8 Watampone. Keempatnya telah terpilih menjadi calon sekolah percontohan oleh tim USAID PRIORITAS, Kemenag dan Dinas Pendidikan Kab. Bone dan tim dari LPTK. "Kita berharap calon sekolah percontohan ini selalu siap menerima kunjungan belajar dari sekolah lain yang mau belajar praktik-praktik baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah," ujarnya.
Sebelumnya ke-empat sekolah tersebut pada bulan November 2015 telah melakukan kunjung belajar ke beberapa sekolah percontohan di Jawa TImur yaitu di Situbondo dan Lumajang. Pertemuan reviu kali ini untuk mengkaji sejauh mana penerapan hasil kunjung belajar tersebut.
Sekolah Inpres 12/76 Lonrae, sudah melakukan beberapa hal yang inovatif diantaranya; membuat sipakamase (paguyuban kelas) atau organisasi orang tua siswa yang ikut mengelola kelas agar partisipasi masyarakat dalam pembelajaran meningkat, sedekah jum'at untuk menggali dana pembelajaran, mengundang orang tua jadi narasumber belajar, mengadakan budaya baca dan lain-lain.
Sementara MI Darul Hikmah juga demikian; membentuk Persatuan Orang Tua Siswa yang ikut urun rembug memajukan sekolah, membiasakan siswa membaca dengan program budaya baca, pembentukan pengurus BK dan lain-lain.
Sedangkan MTs Al Faizun membuat gebrakan dengan membuat sebuah binder yang isinya adalah berbagai karya siswa, yang bisa jadi sumber belajar bagi siswa lain, sekaligus sumber pertanggungjawaban pembelajaran ke orang tua siswa.
SMP 8 menampilkan berbagai program budaya baca, pengembangan pembelajaran, dan lainnya.
Kemajuan-kemajuan tersebut juga bukan berarti tanpa kelemahan, dalam reviu ini, kelemahan tersebut dilihat dan kemudian ditindaklanjuti dengan rencana selanjutnya. Setiap rencana akan diaplikasikan di sekolah. Tiga bulan berikutnya mereka akan melakukan pertemuan kembali untuk mereviu kemajuan atas rencana yang telah disepakati pada pertemuan kali ini.
Mereka juga difasilitasi untuk bisa menuliskan berbagai kegiatan sekolah menerapkan rencana-rencana tersebut. "Tulisan-tulisan ini sangat penting, agar langkah bagaimana memajukan sekolah terdokumentasi dengan baik," ujar Dr. Umar, salah satu fasilitator pertemuan dari UIN Alauddin Makassar. (wt-usd)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia