
"Sistem ini dijalankan seperti pukat harimau. Tak akan ada suara yang tersisa yang tak digarap disebuah TPS. Target utamanya menumpuk suara sebesar-besarnya dari sebuah TPS. Partai Gerindra dan Partai Golkar akan menjadi pengendali karena punya infrastruktur yang lengkap," kata pengendali tim gabungan parpol Syahruddin Adam.
Namun, parpol lain dalam Koalisi AKAR SUPER tetap akan mendapat peran strategis dalam sistem ini. "Seperti PKS yang akan kita serahi merancang saksi di TPS. Mereka sudah teruji. Sementara PDIP dan PAN akan difokuskan pada mobilisasi massa dan penggerak pemilih. Mereka punya spesialisasi disitu dan itu yang akan dimanfaatkan secara maksimal oleh tim ini," katanya.
PKB, PKP Indonesia dan Hanura akan menjadi penopang utama. PKB akan lebih banyak bergerak untuk menjaga suara nahdliyin.
Ketua Gerindra Soppeng, Nurul Safitri menyatakan siap menjalankan sistem itu. "Sejak awal kami tak ragu dengan pilihan pada AKAR SUPER. Maka apapun yang dimiliki oleh Gerindra akan kami maksimalkan termasuk dengan mengoptimalkan peran delapan anggota fraksi kami di DPRD soppeng," katanya.
Sistem jaringan suara suara sendiri adalah sistem yang dikembangkan tim AKAR SUPER dengan pendekatan pemilih per pemilih. Setiap pemilih di TPS dipantau secara berkala untuk mengetahui pola gerakannya.(wt-ais)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia