Pemuda Selfie sambil Pesona alam Taman Padduppa Sengkang |
WAJOTERKINI.COM --- Padduppa, menjadi pilihan favorit anak muda-mudi di pusat kota Kabupaten Wajo, menjelang buka puasa. Taman yang berada di pinggiran sungai Walennae Kelurahan Lapaduppa, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo ini, memiliki ciri khas tersendiri.
Pesisir Sungai Walennae disulap menjadi taman, mereka menyebutnya sebagai Taman Padduppa, tempat itu kemudian menjadi pilihan yang di favoritkan, bukan hanya dari kalangan muda-mudi, taman ini juga turut diramaikan pencinta alam dari kalangan dewasa hingga orang tua.
Wisata alam Padduppa menawarkan keindahan Sunset, sebab ditempat ini kita dapat menyaksikan matahari yang bergerak tenggelam di ufuk barat sehingga memantulkan cahayanya ke dasar Danau Tempe, panorama cahaya terlihat menjulang tinggi menambah pesona indah taman Padduppa.
Selain menawarkan pesona alam, ditempat ini, juga diramaikan berbagai jajanan kuliner, sejumlah Cafe sudah memadati pesisir sungai tempat bermuaranya air dari Danau Tempe itu. Cafe-cafe disini menawarkan minuman jus berbagai rasa, roti bakar, makanan khas bugis seperti Sarebba, Goreng Ubi, Pisang epek dan ijo, Pallu butung.
Bukan hanya itu, Pengunjung juga dapat menikmati beragam satwa, burung, enceng gondok yang terapung di permukaan sungai. Jika malam tiba, pengunjung dapat bersantai ditaman atau memancing di sungai muara danau Tempe ini, dibawah indahnya sinar rembulan.
Taman Padduppa yang dulunya lebih dikenal dengan nama Pantai Padduppa karena terinspirasi dari rutinitas penjual kain bekas cap karung (Cakar) di pesisir laut Kota Pare-Pare. Sebelumnya, tempat ini merupakan objek wisata khusus malam minggu yang ramai di kunjungi masyarakat kota Sengkang maupun yang dari luar kota, untuk berburu pakaian bekas alias Cakar.
Historisnya, disebut Sungai Padduppa, karena sungai ini merupakan pertemuan kedua aliran sungai dari dua Kabupaten tetangga, yakni Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Sidrap. Dan sekedar diketahui Kabupaten Wajo merupakan salah satu daerah yang sangat berpotensi untuk dijadikan tempat Pariwisata, baik itu Wisata budaya, sejarah dan Wisata alam lainnya, hanya saja pemerintah kurang tanggap menanganinya.
Seperti halnya di Kecamatan Gilireng terdapat air terjun, di Kecamatan Tempe terdapat goa nippon dan rumah terapung danau tempe serta rumah adat Attakae. Di Tosora terdapat berbagai peninggalan-peninggalan bersejarah, seperti mesjid tua yang terbuat dari telur dan kuburan syeh Jalaluddin yang merupakan penyebar pertama agama islam di Sulawesi dan konon adalah pendiri masjid tua Banten. (wt-ibe)
Pesisir Sungai Walennae disulap menjadi taman, mereka menyebutnya sebagai Taman Padduppa, tempat itu kemudian menjadi pilihan yang di favoritkan, bukan hanya dari kalangan muda-mudi, taman ini juga turut diramaikan pencinta alam dari kalangan dewasa hingga orang tua.
Wisata alam Padduppa menawarkan keindahan Sunset, sebab ditempat ini kita dapat menyaksikan matahari yang bergerak tenggelam di ufuk barat sehingga memantulkan cahayanya ke dasar Danau Tempe, panorama cahaya terlihat menjulang tinggi menambah pesona indah taman Padduppa.
Selain menawarkan pesona alam, ditempat ini, juga diramaikan berbagai jajanan kuliner, sejumlah Cafe sudah memadati pesisir sungai tempat bermuaranya air dari Danau Tempe itu. Cafe-cafe disini menawarkan minuman jus berbagai rasa, roti bakar, makanan khas bugis seperti Sarebba, Goreng Ubi, Pisang epek dan ijo, Pallu butung.
Bukan hanya itu, Pengunjung juga dapat menikmati beragam satwa, burung, enceng gondok yang terapung di permukaan sungai. Jika malam tiba, pengunjung dapat bersantai ditaman atau memancing di sungai muara danau Tempe ini, dibawah indahnya sinar rembulan.
Taman Padduppa yang dulunya lebih dikenal dengan nama Pantai Padduppa karena terinspirasi dari rutinitas penjual kain bekas cap karung (Cakar) di pesisir laut Kota Pare-Pare. Sebelumnya, tempat ini merupakan objek wisata khusus malam minggu yang ramai di kunjungi masyarakat kota Sengkang maupun yang dari luar kota, untuk berburu pakaian bekas alias Cakar.
Historisnya, disebut Sungai Padduppa, karena sungai ini merupakan pertemuan kedua aliran sungai dari dua Kabupaten tetangga, yakni Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Sidrap. Dan sekedar diketahui Kabupaten Wajo merupakan salah satu daerah yang sangat berpotensi untuk dijadikan tempat Pariwisata, baik itu Wisata budaya, sejarah dan Wisata alam lainnya, hanya saja pemerintah kurang tanggap menanganinya.
Seperti halnya di Kecamatan Gilireng terdapat air terjun, di Kecamatan Tempe terdapat goa nippon dan rumah terapung danau tempe serta rumah adat Attakae. Di Tosora terdapat berbagai peninggalan-peninggalan bersejarah, seperti mesjid tua yang terbuat dari telur dan kuburan syeh Jalaluddin yang merupakan penyebar pertama agama islam di Sulawesi dan konon adalah pendiri masjid tua Banten. (wt-ibe)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia