![]() |
Jenazah Angga Reksa di tandu ke Penguburan Sakkoli Sabtu 27 Juni |
WAJOTERKINI.COM -- Jika para tersangka sedang menjalani pemeriksaan di Markas Polsek Majauleng. Berbeda halnya di rumah duka, tangis histeris keluarga terus terngiang, utamanya kedua orangtua Angga Reksa, yakni Nursyam (40 tahun) dengan Nikmawati (35 tahun) karena telah kehilangan anak kedua dari tiga bersaudara ini untuk selamanya.
Tangis histeris membuncah di keheningan duka yang menyelimuti keluarga saat jenazah Angga Reksa diturunkan dari rumah duka. Jenazah Angga diantar dengan tangis keluarga hingga di pembaringan terakhirnya di pekuburan Islam Sakkoli Desa Sakkoli Kecamatan Sajoanging, Kabupaten Wajo, Sabtu 27 Juni 2015, sekira 12.30 waktu setempat. (Tabe bacaki juga ini: Dua Tersangka Pembunuh Angga di Bekuk Polres Wajo).
Sebelumnya, Angga ditemukan tewas dengan posisi terbaring kaki sedikit terlipat dengan luka sobek bekas sabetan sebilah parang di punggung sepanjang 28 centi meter sedalam 5,5 centi meter, di semak-semak samping pekuburan Bottopenno. "Na tinggalma anakku kasian," cerita ayah korban, Nursyam sembari terus histeris di depan jasad anaknya.
Angga ditemukan pertama kali oleh pamannya, Ambo Ala (45 tahun), di Dusun Pao Desa Bottopenno Kecamatan Majauleng tak jauh dari rumah korban, setelah memaksa Anca dan Ipang menunjukkan keberadaan ponakannya itu. "Diduga pelaku merampas motor Angga, karena menolak, sehingga dia dipaksa dan pada akhirnya pelaku tega menghabisi nyawa keponakan saya," ungkap Ambo Ala
Sementara Kepala Kepolisian Sektor Majauleng, AKP Syamsu mengapresiasi keluarga korban, karena telah menyerahkan pelaku tanpa perlakuan kasar."Saya salut dengan keluarga korban karena tidak main hakim sendiri, tersangka kini sudah kami limpahkan ke Mapolres," ungkap mantan Kasat Reskrim Polres Palopo itu.(wt-chal)
Tangis histeris membuncah di keheningan duka yang menyelimuti keluarga saat jenazah Angga Reksa diturunkan dari rumah duka. Jenazah Angga diantar dengan tangis keluarga hingga di pembaringan terakhirnya di pekuburan Islam Sakkoli Desa Sakkoli Kecamatan Sajoanging, Kabupaten Wajo, Sabtu 27 Juni 2015, sekira 12.30 waktu setempat. (Tabe bacaki juga ini: Dua Tersangka Pembunuh Angga di Bekuk Polres Wajo).
Sebelumnya, Angga ditemukan tewas dengan posisi terbaring kaki sedikit terlipat dengan luka sobek bekas sabetan sebilah parang di punggung sepanjang 28 centi meter sedalam 5,5 centi meter, di semak-semak samping pekuburan Bottopenno. "Na tinggalma anakku kasian," cerita ayah korban, Nursyam sembari terus histeris di depan jasad anaknya.
Angga ditemukan pertama kali oleh pamannya, Ambo Ala (45 tahun), di Dusun Pao Desa Bottopenno Kecamatan Majauleng tak jauh dari rumah korban, setelah memaksa Anca dan Ipang menunjukkan keberadaan ponakannya itu. "Diduga pelaku merampas motor Angga, karena menolak, sehingga dia dipaksa dan pada akhirnya pelaku tega menghabisi nyawa keponakan saya," ungkap Ambo Ala
Sementara Kepala Kepolisian Sektor Majauleng, AKP Syamsu mengapresiasi keluarga korban, karena telah menyerahkan pelaku tanpa perlakuan kasar."Saya salut dengan keluarga korban karena tidak main hakim sendiri, tersangka kini sudah kami limpahkan ke Mapolres," ungkap mantan Kasat Reskrim Polres Palopo itu.(wt-chal)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia