*) Oleh Ir. Andi Gusti A.Makkarodda
WAJOTERKINI.COM --- Becak adalah angkutan yang paling sering saya gunakan selain pete-pete saat kuliah di kota Makassar.
Namun kemarin ada yang berubah, kalo becak dulunya dikayuh, kini becak di kota Makassar lebih banyak menggunakan mesin sebagai penggerak roda. Keberadaan becak motor yang lebih familiar di massarakyat dengan sebutan bemor atau bentor pun mulai menggeser pete-pete sebagai angkutan umum namun hal ini akan tergantung pada kebijakan pemerintahan kota tentang alat transportasi massal.
Dipelbagai tempat pada beberapa poros jalan protokol, pemkot Makassar
mulai membangun halte busway yang cukup megah yang konon menghabiskan
anggaran hingga milyaran rupiah, mungkin ini sebagai tanda bahwa kota
Makassar dalam masalah yang sama dengan kota-kota besar lainnya di
Indoneaia. Langkah bangun halte dan siapakan bus mungkin sebagai pilihan
untuk atasi masalah keMACETan.
Seperti biasanya pada bulan
desember, kota makassar diguyur hujan sepanjang waktu sehingga saat
ingin jalan maka becak adalah altetnatif terbaik dibandingkan kendaraan
roda dua agar saya tidak basah kuyup.
Untungnya saat kebingungan mencari becak. Di ujung telepon, istriku menawarkan agar saya menghubungi becak langganannya via handpone. Mendengar daeng becak langganannya gunakan hp, sejenak saya kaget namun segera saya abaikan.
"Becaknya saja sudah berubah, tentu daeng becaknya juga berubah. Jika dulu banyak tidak melek baca tulis, mungkin sekarang lebih banyak yang melek teknologi" pikirku.
Sayapun segera angkat telepon, Halo... daeng?! Kemaeki? Kulleji to daeng kita jemputka... . kurang lebih demikian saya menyapa daeng becaknya.
Ooo... iye tayangma.
Taraaaaaa..... *hujan2 naek bentor kita* hahaha...(wt-tim).
Taraaaaaa..... *hujan2 naek bentor kita* hahaha...(wt-tim).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia