
WAJOTERKINI.COM -- Legendaris petinju kelas dunia yang dijuluki The Greatest, Muhammad Ali, meninggal dunia pada usia 74 tahun, Sabtu 4/6/2016 pagi WIB.
Muhammad Ali sehari sebelumnya dilarikan ke rumah sakit wilayah Phoenix, Arizona setelah mengalami gangguan pernapasan. Itu diperparah dengan penyakit Parkinson yang sudah dideritanya sejak tiga dekade lalu diketahui telah tutup usia.
Kabar duka tersebut juga telah disampaikan keluarga Ali, jika sang petinju legendaris hanya akan menetap sebentar di rumah sakit karena kondisinya cenderung membaik. Namun, takdir berkata lain.
Dilansir Reuters, sumber yang dekat dengan keluarga Ali sempat menyebut kepergiannya hanya tinggal hitungan jam. Kini, kerabat dekat dan keluarga tengah menyiapkan pemakaman di kampung halamannya di Louisville, Kentucky.
Muhammad Ali sehari sebelumnya dilarikan ke rumah sakit wilayah Phoenix, Arizona setelah mengalami gangguan pernapasan. Itu diperparah dengan penyakit Parkinson yang sudah dideritanya sejak tiga dekade lalu diketahui telah tutup usia.
Kabar duka tersebut juga telah disampaikan keluarga Ali, jika sang petinju legendaris hanya akan menetap sebentar di rumah sakit karena kondisinya cenderung membaik. Namun, takdir berkata lain.
Dilansir Reuters, sumber yang dekat dengan keluarga Ali sempat menyebut kepergiannya hanya tinggal hitungan jam. Kini, kerabat dekat dan keluarga tengah menyiapkan pemakaman di kampung halamannya di Louisville, Kentucky.
Juru bicara keluarga Ali, Bob Gunnell, secara resmi mengumumkan
kepergian petinju yang pernah menjadi ikon dunia pada 1960-1970-an ini.
"Setelah 12 tahun berjuang mengatasi sindroma parkinson, Muhammad Ali
meninggal dunia pada usia 74 tahun.
Sebagai seorang petinju, Ali yang terlahir dengan nama Cassius Marcellus Clay, mencatatkan beberapa prestasi. Dia pertama kali merebut panggung dunia usai juara kelas berat ringan pada Olimpiade Roma 1960.
Setelah itu dirinya merengkuh sabuk juara dunia kelas berat usai kalahkan Sonny Liston pada 1964 lalu. Ali pensiun pada 1981 dengan catatan 56 kemenangan dari 61 pertandingan.
Sebagai seorang petinju, Ali yang terlahir dengan nama Cassius Marcellus Clay, mencatatkan beberapa prestasi. Dia pertama kali merebut panggung dunia usai juara kelas berat ringan pada Olimpiade Roma 1960.
Setelah itu dirinya merengkuh sabuk juara dunia kelas berat usai kalahkan Sonny Liston pada 1964 lalu. Ali pensiun pada 1981 dengan catatan 56 kemenangan dari 61 pertandingan.
Satu jam sebelum diketahui legenda tinju kelas berat menghembuskan nafas
terakhirnya, Laila Ali sempat memposting foto sewaktu mantan petinju yang
dikenal dengan The People's Champion menggendong putri pertamanya.
"Saya suka foto ini dari sosok ayah saya sewaktu ia menggendong Sydney saat masih kecil. Terima kasih untuk semua cinta dan keinginan baik. Saya merasa cinta Anda dan menghargai itu," tulis Laila Ali, Sabtu.
"Saya suka foto ini dari sosok ayah saya sewaktu ia menggendong Sydney saat masih kecil. Terima kasih untuk semua cinta dan keinginan baik. Saya merasa cinta Anda dan menghargai itu," tulis Laila Ali, Sabtu.
Editor: Ichal Mahendra
2016@wajoterkini.com
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia