WAJOTERKINI.COM --- Polisi tak perlu lagi repot mencari pelaku penabrak seorang pelajar, Arjun Fernanda Mandareng (15 tahun) yang meninggal dunia, Senin siang (30/11).
Pasalnya sopir truk bernama Tamrin Bin Baba Sunre (21 tahun) warga Kecamatan Sabbangparu itu menyerahkan diri ke polisi tak lama selang kejadian.
Tamrin yang mengemudikan mobil truck Toyota Dyna DP 8609 BA bergerak dari arah Anabbanua menuju Sengkang, setibanya di lokasi kejadian mobilnya menyenggol pengendara roda dua Honda Beat DP 3482 CR.
Akibat kecelakaan tragis tersebut, pengendara roda dua Arjun Fernanda tewas dilindas dilokasi kejadian sementara boncengannya Nandar langsung dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Sopir truck langsung menyerahkan diri, kami sudah amankan di Satlantas untuk penyidikan lebih lanjut,"tegas Kapolres Wajo AKBP M Guntur.
Tabe bacaki juga ini: Dua Pelajar Tanasitolo Jadi Korban Tabrak Lari
Sementara Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Wajo, AKP Abdul Azis mengungkapkan peristiwa tersebut belum dikategorikan tabrak lari lantaran belum 1x24 jam. Menurut pengakuan Tamrin, ia melarikan diri karena takut terjadi aksi main hakim oleh warga sekitar.
"Dia melarikan diri karena takut di massa warga sekitar, jadi mobil disimpan di warung tak jauh dari TKP lalu menyerahkan diri ke Satlantas,"ungkap AKP Abdul Azis.(wt-chal)
Tamrin yang mengemudikan mobil truck Toyota Dyna DP 8609 BA bergerak dari arah Anabbanua menuju Sengkang, setibanya di lokasi kejadian mobilnya menyenggol pengendara roda dua Honda Beat DP 3482 CR.
Akibat kecelakaan tragis tersebut, pengendara roda dua Arjun Fernanda tewas dilindas dilokasi kejadian sementara boncengannya Nandar langsung dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Sopir truck langsung menyerahkan diri, kami sudah amankan di Satlantas untuk penyidikan lebih lanjut,"tegas Kapolres Wajo AKBP M Guntur.
Tabe bacaki juga ini: Dua Pelajar Tanasitolo Jadi Korban Tabrak Lari
Sementara Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Wajo, AKP Abdul Azis mengungkapkan peristiwa tersebut belum dikategorikan tabrak lari lantaran belum 1x24 jam. Menurut pengakuan Tamrin, ia melarikan diri karena takut terjadi aksi main hakim oleh warga sekitar.
"Dia melarikan diri karena takut di massa warga sekitar, jadi mobil disimpan di warung tak jauh dari TKP lalu menyerahkan diri ke Satlantas,"ungkap AKP Abdul Azis.(wt-chal)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
