 |
| Ahsanulhaq Nawawi saat meninjau lahan pertanian Puso di Pammana |
WAJOTERKINI.COM --- Rendahnya curah hujan sejak bulan april menjadi ancaman gagal panen bagi mayoritas petani di kabupaten Wajo. Hal ini diungkap Anggota DPRD Wajo Komisi II bidang Ekonomi dan Keuangan yang mulai turun langsung memantau lahan pertanian dan kawasan eks ornamen, kemarin selasa 4 Agustus 2015 di Calodo Desa Patila kecamatan Pammana.
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai respon atas kegalauan para petani melihat tanaman padinya yang mulai layu dan menguning karena kekurangan air.
H. Lamma, salah seorang petani di Calodo menyampaikan bahwa jika tidak ada hujan awal bulan agustus ini maka bisa dipastikan sebagian besar petani di Patila akan mengalami gagal panen.
Sementara H. Akhsanulhak Nawawi, Anggota komisi II DPRD Wajo bersama Andi Gusti A.Makkarodda dan H. Asrijaya A.Latief yang turun di lokasi tersebut menyampaikan keprihatinannya melihat kondisi tersebut.
"Kami sengaja turun untuk melihat langsung supaya data kita lebih bagus, tentu kita prihatin melihat kondisi ini, apalagi potensi air sungai Cenranae dan danau Lapaccecci cukup dekat dengan lahan petani kita. Insya Allah bersama SKPD terkait, kita bakal carikan solusi" ungkapnya.
Hal serupa disampaikan H. Asrijaya A.Latief saat ditemui di lokasi kunjungan. "Tadi kan kita sudah jalan kaki tiga kilometer melintasi areal persawahan, tentu kita sudah tahu kebutuhan petani disini. Komisi II akan rapat guna membahas hal ini, kelihatan mereka butuhkan pompanisasi dari sungai Cenranae, jaringan irigasi dan penggalian kawasan rawa Lapaccecci guna menampung air yang lebih banyak supaya petani bebas menggunakan air. Jika itu dilakukan maka kami optimis musim berikutnya tidak terjadi hal serupa" terang Asrija A.Latief
"laporan masyarakat kita sangat apresiasi makanya komisi II langsung merespon. tentu mereka mengharapkan kehadiran dan keberpihakan Pemda pada sektor pertanian. Alhamdulillah warga menyampaikan ke DPRD masalahnya, itu artinya masih percaya upaya Pemda dan DPRD, jika tidak tentu masyarakat langsung shalat istisqa untuk meminta hujan. Komisi II tentu akan panggil SKPD terkait dan mengupayakan keberpihakan anggaran supaya ada perubahan pada sektor pertanian" tutup Andi Gusti. (wt-chal)
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai respon atas kegalauan para petani melihat tanaman padinya yang mulai layu dan menguning karena kekurangan air.
H. Lamma, salah seorang petani di Calodo menyampaikan bahwa jika tidak ada hujan awal bulan agustus ini maka bisa dipastikan sebagian besar petani di Patila akan mengalami gagal panen.
Sementara H. Akhsanulhak Nawawi, Anggota komisi II DPRD Wajo bersama Andi Gusti A.Makkarodda dan H. Asrijaya A.Latief yang turun di lokasi tersebut menyampaikan keprihatinannya melihat kondisi tersebut.
"Kami sengaja turun untuk melihat langsung supaya data kita lebih bagus, tentu kita prihatin melihat kondisi ini, apalagi potensi air sungai Cenranae dan danau Lapaccecci cukup dekat dengan lahan petani kita. Insya Allah bersama SKPD terkait, kita bakal carikan solusi" ungkapnya.
Hal serupa disampaikan H. Asrijaya A.Latief saat ditemui di lokasi kunjungan. "Tadi kan kita sudah jalan kaki tiga kilometer melintasi areal persawahan, tentu kita sudah tahu kebutuhan petani disini. Komisi II akan rapat guna membahas hal ini, kelihatan mereka butuhkan pompanisasi dari sungai Cenranae, jaringan irigasi dan penggalian kawasan rawa Lapaccecci guna menampung air yang lebih banyak supaya petani bebas menggunakan air. Jika itu dilakukan maka kami optimis musim berikutnya tidak terjadi hal serupa" terang Asrija A.Latief
"laporan masyarakat kita sangat apresiasi makanya komisi II langsung merespon. tentu mereka mengharapkan kehadiran dan keberpihakan Pemda pada sektor pertanian. Alhamdulillah warga menyampaikan ke DPRD masalahnya, itu artinya masih percaya upaya Pemda dan DPRD, jika tidak tentu masyarakat langsung shalat istisqa untuk meminta hujan. Komisi II tentu akan panggil SKPD terkait dan mengupayakan keberpihakan anggaran supaya ada perubahan pada sektor pertanian" tutup Andi Gusti. (wt-chal)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
