![]() |
Masjid peninggalan di Tosora |
WAJOTERKINI.COM --- Proyek pembangunan Situs Masjid Tosora di Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo mendapat sorotan masyarakat. Proyek yang anggarannya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulsel, diduga tidak transparan. Salah satu indikasinya adalah, tidak ada papan proyek yang dipasang di lokasi pengerjaan.
Padahal, papan nama proyek yang dipasang setiap awal pengerjaan proyek, merupakan bentuk transparasi anggaran, agar masyarakat luas mengetahui besaran anggaran proyek yang sedang di kerjakan oleh kontraktor.
Tokoh masyarakat Desa Tosora Asri, meminta kepada pemborong agar mengerjakan bangunan tidak asal jadi. Pemborong harus mengutamakan kualitas, jangan hanya memikirkan untung.
Selain itu, kewajiban memasang papan proyek sebagai media kontrol harus dilakukan pemborong. "Bagaimana kami mau memantau, jika papan proyeknya saja tidak ada. Otomatis kami tidak mengetahui berapa anggaran yang didapatkan untuk membangun situs tersebut," ungkapnya.
Untuk itu, Dia meminta, agar pemborong secepatnya memasang papan proyek. Mengingat di papan tersebut terdapat informasi sumber dana, jenis pekerjaan, dan lamanya waktu pekerjaan yang harus diselesaikan kontraktor.
Sementara itu, Mandor Proyek Dg Nompo mengatakan tidak tahu menahu hal tersebut, namun proyek tersebut dikerjakan oleh CV Aliyah.
Ketika ditanya, berapa besaran biaya dan lamanya pekerjaannya,Dg Nompo berkilah lupa."maaf nanti saya tanya, takutnya salah," jelas Mandor yang mengerjakan proyek tersebut.(wt-dul)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia