Kuala terbaring lemas |
Putri pertama pasangan Salang (27 tahun) dan Rika Tricahyati (27 tahun) ini, divonis menderita gizi buruk, ketika menginjak umur satu tahun. Balita dengan berat 6,7 kg jauh dari kata normal di usianya 2,8 tahun. Semestinya berat normal lebih dari 10 kg.
Keluarga kecil, dengan kepala keluarga yang berpenghasilan tidak tetap ini, tinggal di sebuah gubuk dengan ukuran 3 x 3 meter, sementara lantai rumah panggung tersebut terbuat dari bambu.
“Saya tidak punya pekerjaan tetap, kadang jadi tukang batu, itupun kalau ada orderan, ” kata Salang.
Sementara ibu Kaila, Rika Tricahyati, mengakui, sejak umur satu tahun berat badan putrinya tidak pernah normal, bahkan sekarang jauh dari kata normal.
“Dia juga sering, sakit-sakitan, sekarang saja dia demam,” katanya.
Dia mengatakan, tahun 2014 lalu, Kaila, mendapat bantuan susu dan telur dari puskesmas, Namun sejak memasuki tahun 2015, bantuan gizi tersebut, sudah tidak lagi diterima.
“Katanya sih, ada batas tertentu, untuk penerima bantuan gizi buruk,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Donri-donri, Nur Alam Abra, mengatakan, pemerintah seharusnya membantu penderita gizi buruk tersebut, bukan mengentikan bantuan.
“Kita lihat kondisi ekonomi keluarganya tidak menentu, kenapa bantuan dihentikan,” katanya. (Rabu 12 Agustus).
Sementara kepala desa Lalabata Riaja Kecamatan Donri-Donri, Marhaban, tidak menapik salah satu warganya menderita gizi buruk.dan diketahui sejak 2014 lalu.
“Itu benar ada warga yang menderita gizi buruk, tapi itu sudah di kontrol pemeriksaannya dan pengobatannya sejak setahun lalu,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Soppeng, Dr. Musdiawati, hingga malam ini, belum berhasil dihubungi, baik SMS maupun panggilan Headnpone, tidak dijawab.(wt-ais)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia