 |
| Tragedi kebakaran di jalan Bau Munawwarah Tempe |
WAJOTERKINI.COM --- Si jago merah mengamuk lagi. Kali ini, kobaran api melahap dua rumah di Jalan Bau Munawarah Kelurahan Tempe, Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo, Kamis 2 Juli 2015 sekira pukul 23.15 waktu setempat.
Kobaran api semakin membumbung tinggi mengundang kerumunan warga malam buta, mulai dari yang datang membantu evakuasi dan pemadaman api hingga yang hanya datang untuk menyaksikan kesengsaraan korban yang berada tepat sebelah selatan Pasar Tradisional Tempe.
Rumah panggung yang menjadi korban kebakaran, yakni, rumah milik Dg Silaja (75) yang di huni para pengontraknya yakni, Hanasiah, Hasan, dan Suarni. Sementara Hj Iswati (50) diketahui sedang berada di Kota Palopo, namun yang mengontrak rumahnya yakni Muh Yunus.
"Untungnya tak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp150 juta rupiah, sementara kebakaran diduga akibat arus pendek listrik di dapur rumah Dg Silaja," ungkap Kapolsek Tempe AKP Sutarno.
Hasan salah satu korban kebakaran mengatakan, ia tidak bisa lagi menyelamatkan harta bendanya. Pasalnya, sekejap saja api sudah membesar yang bermula dari arah dapur rumah Dg Silaja. "Hanya dua drom minyaku saja bisa kubawa yang lain tidak bisami diselamatkan, rumah itu saya sewa sebagai gudang," ungkapnya.
Hanasiah juga terlihat sangat shok hingga histeris hendak menerobos api yang melahap tempat ia biasanya berwirausaha mencari sesuap nasi, ludes di lalap sijago merah."Baru saya tau kasian, begitu sampai semua sudah hangus,"katanya.
Sementara Suarni yang ditemui saat kejadian, mengaku sangat kaget namun ia bersyukur karena tidak sedang tertidur, api baru diketahuinya setelah membesar yang bermula dari dapur rumah Dg Silaja. "Seandainya tidurka na terjadi auw tidak bisama selamatkan anakku kasian,"pungkasnya lirih.
Kepala wilayah Kecamatan Tempe Andi Syahrial Makkuradde yang datang ke Lokasi kebakaran, mengaku turut prihatin atas peristiwa kebakaran itu, utamanya kepada para korban. Semoga tabah dan tetap bersabar karena biasanya akan lebih banyak gantinya dari sang Khaliq.
Kobaran api semakin membumbung tinggi mengundang kerumunan warga malam buta, mulai dari yang datang membantu evakuasi dan pemadaman api hingga yang hanya datang untuk menyaksikan kesengsaraan korban yang berada tepat sebelah selatan Pasar Tradisional Tempe.
Rumah panggung yang menjadi korban kebakaran, yakni, rumah milik Dg Silaja (75) yang di huni para pengontraknya yakni, Hanasiah, Hasan, dan Suarni. Sementara Hj Iswati (50) diketahui sedang berada di Kota Palopo, namun yang mengontrak rumahnya yakni Muh Yunus.
"Untungnya tak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp150 juta rupiah, sementara kebakaran diduga akibat arus pendek listrik di dapur rumah Dg Silaja," ungkap Kapolsek Tempe AKP Sutarno.
Hasan salah satu korban kebakaran mengatakan, ia tidak bisa lagi menyelamatkan harta bendanya. Pasalnya, sekejap saja api sudah membesar yang bermula dari arah dapur rumah Dg Silaja. "Hanya dua drom minyaku saja bisa kubawa yang lain tidak bisami diselamatkan, rumah itu saya sewa sebagai gudang," ungkapnya.
Hanasiah juga terlihat sangat shok hingga histeris hendak menerobos api yang melahap tempat ia biasanya berwirausaha mencari sesuap nasi, ludes di lalap sijago merah."Baru saya tau kasian, begitu sampai semua sudah hangus,"katanya.
Sementara Suarni yang ditemui saat kejadian, mengaku sangat kaget namun ia bersyukur karena tidak sedang tertidur, api baru diketahuinya setelah membesar yang bermula dari dapur rumah Dg Silaja. "Seandainya tidurka na terjadi auw tidak bisama selamatkan anakku kasian,"pungkasnya lirih.
Kepala wilayah Kecamatan Tempe Andi Syahrial Makkuradde yang datang ke Lokasi kebakaran, mengaku turut prihatin atas peristiwa kebakaran itu, utamanya kepada para korban. Semoga tabah dan tetap bersabar karena biasanya akan lebih banyak gantinya dari sang Khaliq.
"Saya tetap ingatkanki yang lain agar terus waspada utamanya di bulan suci ini rawan kebakaran bisa jadi faktor kelelahan berpuasa lupa dengan masakan di dapur," harapnya. (wt-chal).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
