WAJOTERKINI.COM --- Masyarakat Kabupaten Wajo harus lebih ekstra berhati-hati belanja produk yang instan di pasar-pasar tradisional dan ritel modern. Pasalnya, baru-baru ini Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kabupaten Wajo menemukan sejumlah produk kadaluarsa yang masih bebas dijajakan.
Sejumlah produk-produk ditemukan TPID yang kadaluarsa tersebut, di antaranya biskuit dan minuman bersoda merek Big Cola yang ditemukan di ritel-ritel modern serta produk ikan kaleng, bumbu kue dan sambal terasi di sejumlah pasar tradisional.
Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Wajo, M Arwes, mengungkapkan hasil dari pemantauan yang dilakukan TPID selama seminggu terakhir ini, pihaknya telah mengaku masih menemukan sejumlah produk kadaluarsa yang diperjualbelikan di pasar-pasar dan ritel modern. "Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk teliti dalam membeli suatu produk dan memperhatikan tanggal kadaluarsanya,"ungkapnya.
Selain itu. Pihaknya, juga sudah memberi warning kepada para pedagang dan ritel modern yang masih menjajakan barang kadaluarsa tersebut, untuk ditarik dan tidak diperjualbelikan. Bila tidak diindahkan, pihaknya akan kembali melakukan inspeksi mendadak di pasar dan menyita produk-produk kadaluarsa tersebut.
Sementara mengenai kenaikan harga menjelang bulan Ramadan, harga sejumlah komoditas sembako masih dalam batas harga normal dan belum ada lonjakan harga berarti. Kecuali beberapa produk tertentu yang mengalami kenaikan, seperti gula pasir, telur dan daging sapi.
Dalam menyikapi maraknya produk kadaluarsa yang masih dijajakan para pedagang di Pasar Tradisional dan ritel modern, Warga menuding itu akibat lemahnya pengawasan dan sanksi kepada para pelaku usaha dari pemerintah Kabupaten Wajo.
"Setiap menjelang hari raya pemerintah, selalu melakukan sidak ke sejumlah toko, pasar, dan di swalayan. Hasilnya selalu menemukan barang kadaluarsa tapi tidak pernah ada tindakan yang tegas bahkan itu berulang kali ditemukan," ungkap salah seorang warga Tempe, Rusnawati.
Seperti sidak jelang Idul Fitri ditemukan barang kadaluarsa, lanjut Rusnawati, sebulan kemudian Pemerintah inspeksi lagi. katanya, sidak jelang Idul Adha masih saja ditemukan barang kadaluarsa di toko yang sama. "Apa pernah ditindak tuh pemilik toko,"kesalnya.(wt-chal)
Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Wajo, M Arwes, mengungkapkan hasil dari pemantauan yang dilakukan TPID selama seminggu terakhir ini, pihaknya telah mengaku masih menemukan sejumlah produk kadaluarsa yang diperjualbelikan di pasar-pasar dan ritel modern. "Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk teliti dalam membeli suatu produk dan memperhatikan tanggal kadaluarsanya,"ungkapnya.
Selain itu. Pihaknya, juga sudah memberi warning kepada para pedagang dan ritel modern yang masih menjajakan barang kadaluarsa tersebut, untuk ditarik dan tidak diperjualbelikan. Bila tidak diindahkan, pihaknya akan kembali melakukan inspeksi mendadak di pasar dan menyita produk-produk kadaluarsa tersebut.
Sementara mengenai kenaikan harga menjelang bulan Ramadan, harga sejumlah komoditas sembako masih dalam batas harga normal dan belum ada lonjakan harga berarti. Kecuali beberapa produk tertentu yang mengalami kenaikan, seperti gula pasir, telur dan daging sapi.
Dalam menyikapi maraknya produk kadaluarsa yang masih dijajakan para pedagang di Pasar Tradisional dan ritel modern, Warga menuding itu akibat lemahnya pengawasan dan sanksi kepada para pelaku usaha dari pemerintah Kabupaten Wajo.
"Setiap menjelang hari raya pemerintah, selalu melakukan sidak ke sejumlah toko, pasar, dan di swalayan. Hasilnya selalu menemukan barang kadaluarsa tapi tidak pernah ada tindakan yang tegas bahkan itu berulang kali ditemukan," ungkap salah seorang warga Tempe, Rusnawati.
Seperti sidak jelang Idul Fitri ditemukan barang kadaluarsa, lanjut Rusnawati, sebulan kemudian Pemerintah inspeksi lagi. katanya, sidak jelang Idul Adha masih saja ditemukan barang kadaluarsa di toko yang sama. "Apa pernah ditindak tuh pemilik toko,"kesalnya.(wt-chal)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
