WAJOTERKINI.COM
--- Sungguh malang nasib si gadis belia asal Kecamatan Suli, Kabupaten
Luwu ini. Sebut saja Wiwi (nama samaran), dia masih berusia 17 tahun, ia
menjadi korban nafsu bejat seorang lelaki berinisial ANS (35 tahun)
asal Buriko, warga Desa Tellesang, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten
Wajo, tak tanggung-tanggu dia digagahi pelaku hingga dua kali.
Wiwi (Korban), yang juga masih tercatat sebagai pelajar disalah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Wiwi harus menanggung malu dan rasa trauma yang mendalam akibat perlakuan ANS. Atas kejadian itu kodisi pisikologisnya tergoncang.
Awalnya korban, berniat meminjam uang sebesar Rp3,5 juta, kepada seorang lelaki yang ia kenalnya berinisial JR, usia 62 tahun, warga Desa Batulotong, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu. Uang tersebut rencananya bakal digunakan untuk keperluan bisnis rumput laut orang tuanya di Suli.
Tak pernah ia curiga nasib sial sedang mengintainya saat si Kakek JR menjemputnya di sekolah, sekira pukul 14.00 waktu setempat (siang). Bujuk si kakek JR kepada Wiwi saat itu, uang yang mau dipinjam Wiwi sudah ada, namun uang tersebut masih dalam penguasaan temannya. Terdorong niat yang tulus ingin membantu usaha orang tuanya, Wiwi tak pikir panjang langsung menerima ajakan JR kerumah ANS.
Entah apakah sudah ada pembicaraan sebelumnya, antara JR dengan ANS ataukah sekedar tipu muslihat mereka berdua, karena setibanya di rumah pelaku dikawasan Buriko, ANS justru sedang tidak dirumah."Karena tidak ada orang yang dicari, Jufri kemudian bawa saya kerumahnya,"ungkap Wiwi.
Hanya berselang beberapa saat saja setibanya dirumah sang kakek mucikari, pelaku juga tiba dirumah JR. Wiwi kemudian dikenalkan dengan pria yang punya uang untuk dipinjamkan kepadanya." Jufri lalu bilang mau tinggalkan saya sebentar kerna ada keperluan mendadak,"terang Wiwi.
Sebelum JR meninggalkan korban berduan dengan pelaku, Wiwi tanpa curiga sempat melihat keduanya terlibat perberbincangan yang serius diruang dapur. Setelah JR pergi meninggalkan rumah, ANS mulai merayunya, alih-alih dia dipinjamkan uang ANS malah mengajaknya berhubungan badan.
Curiga tak tahan lagi, ANS langsung memaksa Wiwi melayani nafsu birahinya, karena mendapati Wiwi, yang terus menolak keinginannya dengan berbagai jurus. Akhirnya ANS pun naik pitam dan mendaratkan beberapa kali tamparannya, hingga korban pasrah, pelakupun dengan leluasa melampiaskan nafsu bejatnya."Saya dipaksa berhubungan badan bahkan saya mendapatkan perlakuan yang kasar, sampai diseret-seret kedalam kamar dan beberapa kali saya ditamparnya."aku Wiwi.
Tak puas ANS lancarkan aksi bejatnya dirumah JR. Ia pun kembali membawa korbannya ke sebuah pondok kebun jauh dari kediaman pelaku. Disana korban kembali dipaksa untuk melayani nafsu birahinya. Karena lagi-lagi ANS mendapatkan penolakan, tak kuasa menahan nafsuhnya iapun mengeluarkan sebilah badik dan mengancam akan menikam Wiwi jika tak melayani hasrat lelakinya. "Setelah saya menolak melayaninya, diapun mengancam saya dengan badik, akhirnya saya pasrah." ungkap Wiwi sembari meneteskan air mata.(wt-chal)
Wiwi (Korban), yang juga masih tercatat sebagai pelajar disalah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Wiwi harus menanggung malu dan rasa trauma yang mendalam akibat perlakuan ANS. Atas kejadian itu kodisi pisikologisnya tergoncang.
Awalnya korban, berniat meminjam uang sebesar Rp3,5 juta, kepada seorang lelaki yang ia kenalnya berinisial JR, usia 62 tahun, warga Desa Batulotong, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu. Uang tersebut rencananya bakal digunakan untuk keperluan bisnis rumput laut orang tuanya di Suli.
Tak pernah ia curiga nasib sial sedang mengintainya saat si Kakek JR menjemputnya di sekolah, sekira pukul 14.00 waktu setempat (siang). Bujuk si kakek JR kepada Wiwi saat itu, uang yang mau dipinjam Wiwi sudah ada, namun uang tersebut masih dalam penguasaan temannya. Terdorong niat yang tulus ingin membantu usaha orang tuanya, Wiwi tak pikir panjang langsung menerima ajakan JR kerumah ANS.
Entah apakah sudah ada pembicaraan sebelumnya, antara JR dengan ANS ataukah sekedar tipu muslihat mereka berdua, karena setibanya di rumah pelaku dikawasan Buriko, ANS justru sedang tidak dirumah."Karena tidak ada orang yang dicari, Jufri kemudian bawa saya kerumahnya,"ungkap Wiwi.
Hanya berselang beberapa saat saja setibanya dirumah sang kakek mucikari, pelaku juga tiba dirumah JR. Wiwi kemudian dikenalkan dengan pria yang punya uang untuk dipinjamkan kepadanya." Jufri lalu bilang mau tinggalkan saya sebentar kerna ada keperluan mendadak,"terang Wiwi.
Sebelum JR meninggalkan korban berduan dengan pelaku, Wiwi tanpa curiga sempat melihat keduanya terlibat perberbincangan yang serius diruang dapur. Setelah JR pergi meninggalkan rumah, ANS mulai merayunya, alih-alih dia dipinjamkan uang ANS malah mengajaknya berhubungan badan.
Curiga tak tahan lagi, ANS langsung memaksa Wiwi melayani nafsu birahinya, karena mendapati Wiwi, yang terus menolak keinginannya dengan berbagai jurus. Akhirnya ANS pun naik pitam dan mendaratkan beberapa kali tamparannya, hingga korban pasrah, pelakupun dengan leluasa melampiaskan nafsu bejatnya."Saya dipaksa berhubungan badan bahkan saya mendapatkan perlakuan yang kasar, sampai diseret-seret kedalam kamar dan beberapa kali saya ditamparnya."aku Wiwi.
Tak puas ANS lancarkan aksi bejatnya dirumah JR. Ia pun kembali membawa korbannya ke sebuah pondok kebun jauh dari kediaman pelaku. Disana korban kembali dipaksa untuk melayani nafsu birahinya. Karena lagi-lagi ANS mendapatkan penolakan, tak kuasa menahan nafsuhnya iapun mengeluarkan sebilah badik dan mengancam akan menikam Wiwi jika tak melayani hasrat lelakinya. "Setelah saya menolak melayaninya, diapun mengancam saya dengan badik, akhirnya saya pasrah." ungkap Wiwi sembari meneteskan air mata.(wt-chal)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia


