WAJOTERKINI.COM --- Sejak bulan Januari hingga 18 Juni tahun 2015, Satuan Lalu Lintas Polres Wajo sudah mencatat sebanyak 18 orang tewas dari 86 kasus yang terjadi akibat kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di Kabupaten Wajo.

Sementara di Bulan Maret ada 18 kasus, tiga tewas, tiga luka berat dan 26 orang mengalami luka ringan. Bulan April ada 17 kasus, lima orang dinyatakan tewas, dua orang luka berat dan 18 orang mengalami luka ringan. Pada Bulan Mei hingga Juni kemarin, ada 15 kasus, satu orang tewas, satu orang luka berat dan 25 orang luka ringan.
Selain menimbulkan luka hingga tewas, kecelakaan lalulintas juga menelan kerugian materi yang tidak sedikit. Tercatat kerugian materi akibat dari 86 kasus lakalantas tersebut mencapai Rp195 juta lebih.
Kepala satuan lantas Polres Wajo, AKP Abd Azis mengatakan, ada beberapa faktor penyebab lakalantas di Wajo, seperti pengedara yang mengantuk, jalan rusak dan kelalaian pengendara itu sendiri. "Kabupaten Wajo berada di tengah lintasan trans sulawesi antara Makassar diperkirakan 5 sampai 6 jam. Begitu juga ke Luwu, sehingga ketika pengendara sampai di Wajo sudah ada yang lelah dan ngatuk, disitulah saat yang membahayakan," ungkapnya.
Jalan sempit dan bergelombang serta pengendara yang ugal-ugalan juga merupakan faktor lakalantas di daerah ini. Untuk menekan angka lakalantas, satlantas Polres Wajo melakukan upaya dengan memperbanyak Patroli. memasang spanduk himbauan hati-hati dijalan sempit, sosialisasi di sekolah dan kampus. "Kami juga memanfaatkan TV kabel, masjid, radio dan akun sosial, untuk soialisasi keselamatan berkendara," katanya.(wt-din)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia