Kediaman Ambo Ece terduga teroris di Siwa |
Terduga teroris atas nama Ambo Ecce (36) tersebut diketahui berdomisili di jalan Bangsala'e kelurahan Siwa dekat Mesjid Baitulsalam Kecamatan Pitumpanua, sekitar dua kilometer dari lokasi penyergapan.
Informasi yang dihimpun di lokasi penyergapan, menyebutkan, Ambo ecce yang saat itu berboncengan dengan mertua perempuannya yang hingga kemarin belum diketahui namanya, disergap sekitar pukul 06.00 saat akan memasuki lokasi kebun milik warga Tellesang Mahyuddin alias Oneng, yang dikelolanya, lokasi kebun tersebut berdekatan dengan pondok pesantren Darussalam Buriko.
Saat penyergapan, dari informasi masyarakat, sempat terduga teroris tersebut mau melakukan perlawanan, dengan parang yang dibawanya, namun setelah diberi penjelasan bahwa yang menyergap adalah polisi, akhirnya Ambo Ecce menyerahkan diri.
Kejadian tersebut juga sempat membuat gempar warga sekitar, karena selain sempat terjadi kegaduhan, hari penyergapan juga bertepatan dengan hari pasar Buriko.
"Dalam penyergapan tersebut ada tiga mobil yang digunakan oleh Polisi, salah satunya mobil toyota Avansa. Sempat terdengar ribut-ribut, ketika masyarakat mau turun dilihat banyak orang menggunakan senjata, akhirnya mereka mengintip dari dalam rumah," kata tokoh masyarakat Siwa Hasan Basri, yang juga mantan kepala Desa Tellesang tersebut.
Dirinya mengaku selama Ambo Ecce menggarap kebun milik Mahyuddin, baru diketahui kalau ada yang menggarap kebun tersebut. Informasinya, Ambo Ecce datang ke kebun seusai shalat subuh, dan pulang sebelum dzuhur, kemudian kembali lagi ke kebun setelah ashar dan pulang sebelum magrib di kediamannya di jalan Bangsala'e.
"Nanti saya tau kalau ada nama ambo Ecce setelah kejadian tadi pagi, selama satu tahun dan saya masih menjabat kepala desa dia tidak terdaftar di desa saya, informasinya dia orang Siwa," katanya.
Lurah Siwa Harjun, memebanarkan kalau ada warganya yang bernama Ambo Ecce di tangkap Densus 88, kendati demikian, dirinya mengaku kalau Ambo Ecce sebelumnya merupakan warga Desa Lompoloang, dan beristri warga kelurahan Siwa.
"Saya cek di daftar fail, namanya tidak terdaftar sebagai penduduk Kelurahan Siwa. Namun benar kalau memang dia berdomisili di Siwa, jalan masuk bangsalae di sekitar mesjid baitulsalam," katanya
Dirinya juga mengaku pernah satu dua kali bertemu dengan Ambo Ecce, dalam pertemuan tersebut dirinya menggambarkan Ambo Ecce berperawakan sedang, dan terkesan pendiam. "Orangnya memang agak tertutup," katanya.
Infromasi yang dihimpun di kepolisian menyebutkan, terduga teroris tersebut merupakan DPO teroris jaringan poso selama tiga tahun. Kasat Reskrim Polres Wajo AKP Fiat Dedawanto, membenarkan adanya kejadian tersebut. Dan terduga teroris langsung di bawa ke Mapolda Sulselbar.
Sementara tetangga terduga teroris Ambbo Ecce, yang ditemui malah tidak mengetahui peristiwa tersebut. Begitu juga dengan nama istri Ambo Ecce, sejak tinggal selama tiga tahun di Kelurahan Siwa tidak ada yang mengetahui nama lengkapnya.
Warga hanya mengenal dengan nama Uminya Shifa, karena anak pertamanya bernama Shifa. Menurut pengakuan tetangganya Ambo Ecce, mempunyai empat orang anak. Dimata mereka Ambo Ecce orangnya baik dan terbuka.
"Persoalan bertetangga dia terbuka, selama tiga tahun disini dia cukup baik dengan tetangga. Meski begitu kami tidak mengetahui latar belakangnya, yang jelas dia sebelum di Kelurahan Siwa meruipakan warga
Lompoloang," kata salah seorang tetangga Ambo Ecce, Agussalim, yang diaminkan oleh warga lainnya.
Saat wartawan menyambangi rumah panggung dengan cat hijau yang merupakan tempat tinggal Ambo Ecce, di samping mesjid baitulsalam, didapati seorang anak kecil yang diperkirakan berumur diteras sedang menangis. Sementara pintu rumah terbuka.
Saat wartawan naik, terlihat didalam rumah, seorang pemuda dan seorang perempuan tua dengan dengan mengayun seorang balita. Kemudian, seorang wanita bercadar menyahut daari dalam, dan bertanya siapa dan dari mana. Ketika wartawan menyebut identitas, perempuan bercadar tersebut kemudian memanggil anaknya yang di teras untuk masuk rumah sembari meminta maaf dan langsung menutup pintu.
"Maaf dek," katanya singkat sambil bergegas menutup pintu rumah.(wt-ibe).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia