RSUD Klaim Tidak Salah Obat, BPOM Sulsel Tarik Sample Suntikan

WAJOTERKINI.COM, Soppeng -- Kematian mendadak pasien pasien RSUD Ajjappange Soppeng, Amiruddin pasca operasi prostat mendapat perhatian Pihak Badan Pengendali Obat Makanan (BPOM) Sulawesi Selatan dengan terjun langsung mengambil sample obat yang disuntikan ke pasien.

(Tabe bacaki juga ini: Pasien RSUD Meninggal 15 Menit Setelah Disuntik)

Tim tiba di Kabupaten Soppeng,dipimpin M Guntur, Kepala BPOM Sulsel. Setibanya, Tim langsung melakukan investigasi obat yang disuntikan ke pasien. Ada tiga jenis sample obat antibiotik yang akan diuji ke laboratorium yakni ketorolac, ceptriaxore dan ranitidine.

"Ketiga jenis obat yang disuntikan ke pasien bakal diuji di laboratorium. Hasilnya nanti akan diumumkan dan disampaikan ke pabriknya,"ungkap M Guntur.

Tambah M Guntur, pengujian obat itu untuk memastikan kandungan isi obat tersebut. Bila nanti hasil lab kandungan obat tersebut tidak sesuai akan direkomendasikan ditarik peredarannya.

Secara terpisah, Ketua Komite Medik RSUD Ajjappange Soppeng, A Riska didampingi Humas RSUD, Rahmawati menegaskan pelayanan sudah sesuai standar operasional pelayanan (SOP). Dia menegaskan  kecurigan akan tertukarnya obat pasien kemungkinan kecil terjadinya. Karena dalam box penyimpanan obat terdapat nama pasien.

"Sesuai rekam medik pasien tidak ditemukan kesalahan prosedur. Peluang tertukarnya obat yang disuntikan kepasien kemungkinan kecil terjadi,"punkas A Riska.

Rahmawati menambahkan obat yang disuntikan ke pasien sebelum meninggal, sama jenisnya dengan obat yang telah digunakan selama empat hari pasca operasi. Sebelum digunakan terlebih dahulu dicoba dikulit luar pasien untuk mengetahui reaksinya  dan tidak ditemukan reaksi penolakan obat terhadap tubuh pasien.(wt-andi).

Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia