WAJOTERKINI.COM --- Dikonfirmasi pemerintah Kabupaten Wajo, melalui Camat Gilireng Andi Cakunu juga membenarkan jika salah seorang warganya menjadi korban sandera para begal di perairan Pilipina. Korban Surianto merupakan putra terbaik daerah Kabupaten Wajo dan aset daerah.
"Setelah dilakukan pengecekan secara detail, Surianto memang adalah warga Leppangeng Kelurahan Gilireng, anak dari pasangan Mantong and Hj Isa. Kami pemerintah kecamatan Gilireng berharap secepatnya dapat lepas dan pulang dengan selamat,"kata Andi Cakunu.
Ditemui terpisah keluarga korban, Raesah berharap, keponakannya itu dapat kembali dengan selamat. Dikatakan Raesah, Surianto terbilang baru ikut berlayar dengan kapal Pandu Brahma 12. Sejak lulus perwira di Politeknik Pelayaran Surabaya 2015 silam sudah biasa berlayar dengambkapal yang berbeda.
"Diiharapkan pihak perusahaan dan pemerintah dapat mengembalikan kemanakan saya dengan selamat, sehingga dapat kembali berkumpul dengan keluarga. Intinya pihak perusahaan bertanggungjawab penuh,"pintanya.
Sebelumnya, Penyerangan yang berlanjut penyanderaan terhadap kapal tongkang asal Indonesia terjadi di Filipina Sabtu 26 Maret lalu. Bukan hanya kapal, Anak Buah Kapal (ABK) masih dalam sekapan kelompok Abu Sayyaf yang bernegoisasi meminta sejumlah tebusan.
Kabarnya, kapal tersebut merupakan kapal lambung Pandu Brama 12 yang didalamnya terdapat 10 orang ABK yang berwarga kenegaraan Indonesia (WNI). Pandu Brahma sedang mengangkut Batubara asal Kalimantan.(wt-chal)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia