Sabtu 15 Maret 2025

SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

Proyek Jalan Translok Baru Tiga Bulan Sudah Rusak

Berita Wajo Terkini
Minggu, 08 Februari 2015 | 14.32.00 WIB Last Updated 2015-02-08T10:21:03Z

SOPPENGTERKINI --- Proyek Jalan Translok (Transmigrasi Lokal) Sare BatuE, Desa Tellu LimpoE - Desa BuluE, Kec Marioriawa Kab Soppeng, sudah hancur. Padahal proyek jalan tersebut baru menjelang tiga bulan selesai dikerja. Selain itu, proyek yang menghabiskan dana Rp. 9 miliar lebih diduga kuat tak sesuai dengan harapan masyarakat.

Pasalnya, proyek jalan tersebut jika ditelusuri, tak masuk akal. Karena pekerjaannya cuma Lapen. Sedangkan aspal butas, estimasinya satu miliar satu kilometer. Olehnya itu, menurut Uchok, proyek yang di kerjakan oleh PT Olga Anugrah Perdana, perlu diusut oleh Polisi atau Jaksa.Hal ini diungkapkan Uchok, kepada wartawan, Sabtu, 7 Februari 2015, di Watansoppeng.

Menurut penggiat LSM FK (Forum Keadilan), Proyek jalan yang di Subkontrak ke pemilik Permata Indah (H. Bakri), baru tiga bulan, pekerjaannya sudah terbongkar. Padahal pengakuannya pada sejumlah CSO/NGO, pekerjaannya ditanggung 1000%.

Bakri dengan penuh keyakinan pada saat itu bersih dari dosa KKN.
Namun demikian, proyek yang dikerjakan sudah terbongkar karena memang awalnya diduga tak memakai Sirtu Alam (pasir batu), sedangkan ditemukan yang dipakai hanya Latrik. Kemudian perlu diketahui bahwa lapisan selanjutnya setelah Sirtu alam di gilas, kemudian lapisan selanjutnya Sirtu Saring campur batu pecah dalam istilah teknisnya 23,"tutur Uchok.

Meski demikian, tambah dia lagi, pekerjaan Lapen harus sesuai dengan RAB. Sedangkan diduga yang terjadi di lapangan diluar perkiraan CSO/NGO, lapisan tipis, kemudian campuran yang di pakai tidak ada LPAnya.

Selain itu, tambah dia lagi, ruas jalan pada pendakian, kondisi jalan nampak terurai lantaran penggunaan aspal tak sesuai dengan RAB. Atau kata kasarnya, aspal sangat tipis," Ujarnya.

Sementara H. Bakri, yang dikonfirmasi via telepon seluler mengaku bahwa proyek jalan Translok di Desa Tellu LimpoE sesuai dengan RAB.

"Yang pasti kata dia, sejak awal, tidak ada rekayasa dalam proyek tersebut. Semua berjalan sesuai dengan RAB. Dan saya selaku penanggungjawab, tak mungkin lari dari tanggungjawab,"Kata dia.

Mengenai adanya badan jalan yang rusak, itu masih dalam tanggungjawab pemeliharaan dari pihak kontraktor.

Sehingga kerusakan apapun namax, tetap adalah tanggungjawab pekerjaan dari kontraktor. Perlu diketahui bahwa rusaknya jalan yang dimaksud LSM, itu tanggungjawab kami,"Tuturnya.
Artinya, selama masih dalam tahap pemeliharaan, itu tanggungjawab kontraktor. Apalagi kondisi pekerjaan yang rusak itu akibat adanya Alat berat. Bukan soal tipis atau kurangnya volume aspal yang digunakan,"Lontarnya. (wt-syam)

Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Proyek Jalan Translok Baru Tiga Bulan Sudah Rusak

Trending Now