(Tabe bacaki juga ini: Diduga Korban Pembunuhan)
Sosok mayat pria ditemukan tewas bersimbah darah, sekira pukul 17.15 Wita di
Lingkungan Ballere, Kelurahan Ballere Kecamatan Keera Kabupaten Wajo, Selasa 17
Februari 2015. Korban belakangan diketahui bernama Junaede lelaki usia 50 tahun, diduga dikroyok oleh Nawir cs hingga tewas, tak jauh dari rumahnya.
Korban sehari-harinya dikenal warga sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) bekerja
sebagai seorang petani sambil beternak sapi dikebunnya. Informasi yang dihimpun menyebutkan, sepulang
Junaede melihat sapinya dikebun. Nahas pula baginya, sebab sepulangnya dalam perjalanan kerumah, dia dihadang oleh Nawir cs. Korban
pada saat kejadian sedang mengendarai sepeda motor.
Awalnya, dia dilempari batu oleh Nawir hingga korban terjatuh di TKP. Saat terjatuh, pelaku bersama rekan-rekannya dengtan leluasa mengeroyok Junaede, mereka terus melacarkan aksinya dengan menebaskan parang dan ada juga yang memukulnya dengan batu ke tubuh korban hingga tewas bersimbah darah di TKP.
Kepada aparat kepolisian Nawir mengaku lantaran sengketa sebidang tanah dia bersama rekannya tega menghabisi nyawa Junaede seketika itu. Ditubuh korban ditemukan luka robek, di bagian kepala, dan sejumlah luka robek lainya, diduga akibat tebasan benda tajam disekujur tubuh korba.
Kejadian keji yang menimpa Junaede, tepat terjadi didepan rumah Mude yang juga berhadapan rumah dengan rumah Muh.Tang. Dari 5 pelaku yang dikenal masing-masing Nawir, Muh.Tang, Ondong dan 2 pelaku lainnya yang belum dikenali namanya oleh saksi mata."Baru satu orang yang berhasil kita amankan di Mapolres yaitu Nawir, motifnya soal tanah, jadi itu dendam lama,"beber Fiat Dedawanto Kasat Reskrim Polres Wajo.
Sementara perempuan bernama Mude, yang juga merupakan ipar Korban mengatakan, jika pembunuhan ini sudah direncanakan oleh Nawir cs. Bahkan saat kejadian dia sempat melarang para pelaku agar tidak melakukan pengeroyokan terhadap Junaede namun tak digubris, dia mengaku tak mampu melerai pertikaian tersebut.
"Nawir, Ondong, Muh.Tang (orang tua Ondong) serta 2 orang lain yang saya tidak kenal namanya, waktu dihadang masih bisa menghindar tapi M Tang melempar batu Junaede jatuh,"bebernya.(wt-chal).
Awalnya, dia dilempari batu oleh Nawir hingga korban terjatuh di TKP. Saat terjatuh, pelaku bersama rekan-rekannya dengtan leluasa mengeroyok Junaede, mereka terus melacarkan aksinya dengan menebaskan parang dan ada juga yang memukulnya dengan batu ke tubuh korban hingga tewas bersimbah darah di TKP.
Kepada aparat kepolisian Nawir mengaku lantaran sengketa sebidang tanah dia bersama rekannya tega menghabisi nyawa Junaede seketika itu. Ditubuh korban ditemukan luka robek, di bagian kepala, dan sejumlah luka robek lainya, diduga akibat tebasan benda tajam disekujur tubuh korba.
Kejadian keji yang menimpa Junaede, tepat terjadi didepan rumah Mude yang juga berhadapan rumah dengan rumah Muh.Tang. Dari 5 pelaku yang dikenal masing-masing Nawir, Muh.Tang, Ondong dan 2 pelaku lainnya yang belum dikenali namanya oleh saksi mata."Baru satu orang yang berhasil kita amankan di Mapolres yaitu Nawir, motifnya soal tanah, jadi itu dendam lama,"beber Fiat Dedawanto Kasat Reskrim Polres Wajo.
Sementara perempuan bernama Mude, yang juga merupakan ipar Korban mengatakan, jika pembunuhan ini sudah direncanakan oleh Nawir cs. Bahkan saat kejadian dia sempat melarang para pelaku agar tidak melakukan pengeroyokan terhadap Junaede namun tak digubris, dia mengaku tak mampu melerai pertikaian tersebut.
"Nawir, Ondong, Muh.Tang (orang tua Ondong) serta 2 orang lain yang saya tidak kenal namanya, waktu dihadang masih bisa menghindar tapi M Tang melempar batu Junaede jatuh,"bebernya.(wt-chal).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia