Mobil ini datang dari daerah, dari kota Makassar. Sang penggagas adalah Halim Kalla, adik bungsu Jusuf Kalla. Ia lulusan sekolah bisnis State University of New York, Amerika Serikat.
Di sebuah bengkel milik NV. Hadji Kalla, mobil ini dirancang dan dibangun sebagai mobil rakyat dengan komponen hampir sepenuhnya dari dalam negeri. Dibangun dengan niat serius untuk digunakan dalam negeri, dalam dua tipe produksi: Mitax dan SRI. Mitax itu mini irit aksi, SRI adalah sedan rakyat Indonesia. Bentuk dan ukuran SRI mirip-miriplah dengan mobil kecil Daihatsu Ceria yang lahir sepuluh tahun kemudian.
Pada hari pers nasional tahun 1990, Mitax dan SRI dipamerkan di Makassar. Presiden Soeharto dan Ibu Tien datang menyaksikannya. Dua tahun kemudian, Mitax dan SRI dihadirkan pula di ajang pameran Riset dan Teknologi di Jakarta dan langsung menuai puja-puji pimpinan negara.
Ibu Tien yang sanggul konde Jawa-nya sempat tersangkut di pintu saat mencoba masuk ke mobil, begitu senang. Ia membayar langsung dengan cek untuk sejumlah mobil ini.Sebanyak 10 unit Mitax dan SRI bertahun-tahun lamanya digunakan sebagai kendaraan lingkungan Taman Mini Indonesia Indah. Satu unit lainnya terparkir di kediaman penguasa Orde Baru di Jalan Cendana. Kabarnya, mobil di Cendana itu untuk kendaraan belanja kebutuhan sehari-hari. Saya dengar pula, suatu hari ia mogok di jalan dan tak digunakan lagi.
Beberapa tahun kemudian, pangeran Cendana, Hutomo Mandala Putra mengambil alih proyek mobil nasional lewat kerjasama dengan perusahaan Korea Selatan. Tamat sudah riwayat Mitax dan SRI.
Oya, lelaki berdasi merah dengan anak rambut "patte’ kanan” yang duduk di lantai di depan mobil ini adalah sang perancang dan pembangun Mitax dan SRI: insinyur muda lulusan Universitas Hasanuddin, Nasruddin Aziz. Sekarang pun ia masih muda. (wt- Tomi lebang).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia