WAJOTERKINI.COM --- Selain aksi
mogok para sopir, mereka juga melakukan sweeping terhadap sesama sopir
angkutan umum untuk tidak memuat penumpang selama belum ada kepastian
dari Organda bahkan ada yang mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Wajo, menyapaikan aspirasi pasca kenaikan Bahan Bakar
Minyak (BBM).
Menanggapi
aksi mogok para sopir dan pengusaha angkutan umum, Ketua Organda
Kabupaten Wajo, Muchtar Daud, mengatakan, cukup memahami kegelisahan
para sopir di Sengkang pasca kenaikan BBM.
"Memang
sudah ada beberapa perwakilan sopir yang meminta kepastian tarif dari
beberapa trayek. Tetapi saat ini kami juga sementara menunggu besarnya
persentase kenaikan tarif yang sementara digodok Organda Pusat," kata
Muchtar.
Pihaknya
akan tetap memberi toleransi kepada pihak sopir untuk menaikkan harga
selama itu tidak terlalu memberatkan penumpang sembari menunggu
keputusan organda pusat.
"Kalau
pun ada kenaikan sebelum ada tarif resmi dari Organda Pusat, itu kami
serahkan kesepahaman antara sopir dengan penumpang," tambahnya.
"Kami
sangat paham, tapi aksi itu mengurangi penghasilan mereka sendiri,
sabar saja menunggu keputusan pusat, karena Organda Wajo harus menunggu
juga instruksi pusat, jadi sabar miki dulu,"ucap H. Muh Risaldi.(wt-tim).
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Wajo, H. Muh Risaldi H.Odda,SE menyikapi aksi yang digelar para sopir
dan pengusaha angkutan umum, Selasa 18/11/2014, kata dia, kami
sangat faham dan juga prihatin dengan aksi mereka, menilik aksi mereka telah
melumpuhkan perekonomian dan merugikan mereka sendiri karena mogok
mencari nafkah.
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia