Lokasi pembangunan proyek pembangunan jembatan yang tak selesai menjadi titik krusial karena ketika hujan deras tiba, luapan air Kali Laya menggenangi perumahan warga sekitar.
Saat hujan deras turun pada Senin 24/11/2014, ratusan rumah warga di Perumahan Taman Duta, Cimanggis, Depok terendam. Ketinggian air yang meluber ke rumah warga rata-rata 50 cm.
Di sejumlah lokasi, luapan air Kali Laya sampai mencapai satu meter mengepung rumah warga. Bahkan, Perumahan Bukit Cengkeh yang bersebelahan dengan Perumahan Taman Duta ikut terancam banjir.
Pantauan Warta Kota, Selasa 25/11/2014 siang, lokasi terbengkalainya proyek jembatan yang melintas di atas Kali Laya, membuat tembok penahan air sepanjang sekitar 10 meter sangat terbuka.
Konstruksi kaso dan balok yang menjadi dasar utama jembatan di sisi barat sama sekali tidak menahan aliran air Kali Laya. Air akan masuk ke jalan jika Kali Laya meluap.
Abdul Syarif warga Blok Palem, Perumahan Taman Duta, menuturkan ada empat RW atau empat blok yang terendam banjir setelah hujan deras mengguyur Kota Depok kemarin.
Air masuk melalui proyek jembatan Kali Laya yang belum rampung. Empat blok yang terendam air limpahan Lai Laya di antaranya Kenanga, Kemuning, Teratai, dan Palem.
Mulanya, jembatan sudah berdiri melintang di atas Kali Laya. Namun Pemkot Depok membongkar jembatan tersebut dan menjanjikan membangun jembatan lebih tinggi dalam waktu 40 hari.
"Tapi sejak dibangun Oktober lalu sampai kini gak selesai-selesai. Jadinya itu menjadi titik pemicu banjir perumahan warga," kata Abdul kepada Warta Kota.
"Kalau hujan turun, air Kali Laya meluap dari proyek jembatan yang enggak rampung. Kami menuntut pembangunan jembatan cepat selesai supaya air tak memasuki rumah kami," tegasnya.
Pembangunan
jembatan yang menelan biaya Rp 500 juta, sambung Abdul, menghubungkan
Blok Kemuning dan Blok Teratai Perumahan Taman Duta. Sementara ini
jembatan bambu dibuat untuk warga menyeberang.(wt- Warta
Kota).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia