PANTAU WAJO-Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) kini menjadi momok menakutkan bagi warga di
Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pasalnya RSUD Lamadukelleng sudah
mencatat 36 pasien terjangkit DBD seorang diantaranya meninggal dunia.
Pemerhati
Perempuan dan Anak Wajo Elviyana Aras, berharap Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo
memiliki program kerja dalam pencegahan penyakit DBD bukan bertindak saat
banyak kasus DBD, bahkan sampai merenggut nyawa.
"Saya
melihat penyakit DBD merupakan, penyakit yang berulang mewabah tanpa ada
langkah kongkrik untuk melakukan pencegahan, instansi terkait terlihat hanya
bertindak saat ada kasus DBD yang merenggut nyawa," katanya.
Terpisah
dikonfirmasi Direktur RSUD Lamadukelleng, Andi Sari Dwi Kartika mengatakan,
hingga saat ini tercatat sedikitnya 40 warga terkena gejala penyakit DBD dan
tengah menjalani perawatan medis.
"Hampir
setiap hari kami kedatangan pasien yang terkena gejala DBD dan semuanya masih
bisa ditangani dengan baik oleh dokter rumah sakit, hasil pemeriksaan
laboratorium, dari 40 pasien, 36 diantaranya dinyatakan positif terjangkit
penyakit DBD. Beberapa hari yang lalu ada seorang pasien DBD yang kami tangani
meninggal dunia," tandasnya.
Sementara
salah satu keluarga pasien DBD yang ada
di RSUD Lamaddukelleng Sengkang , yang
dikonfirmasi oleh media ini pada Kamis,
31 Januari 2019, melihat pelayanan sudah baik, cuma pas masuk kemarin lama kami
disimpan dibagian lorong jalan , katanya baru mencari kamar kosong, ternyata
setelah didorong banyak ji yang kosong, apa lagi pasien miskin kita, kami harapkan pelayanan mungkin masih perlu ditingkatkan ,
harapnya yang namanya tidak mau dimediakan.
Namun hingga
dirilisnya berita ini, awak media belum berhasil mendapatkan tanggapan terkait
mewabahnya penyakit DBD dari Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo.(Lis)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia