PANTAU MAKASSAR--Akademisi
Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan berpendapat penanganan terorisme dan
radikalisme memang perlu mendapat perhatian serius. Tidak hanya aparat keamanan
tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
"Terorisme
itu musuh bersama sehingga penanganan dan penyelesaiannya perlu dilakukan
secara proporsional dan profesional," kata Aswar di Warkop Hai Hong
Makassar, Rabu (29/1).
Aswar
mengatakan pernyataan Kapolda Sulsel, Irjen (pol) Hamidin soal terorisme
di Sulsel tidak perlu ditanggapi terlalu reaktif. Sebab statement itu lebih
menjadi konsern dan perhatian Kapolda dalam memberi warning tentang terorisme
dan radikalisme.
Mantan
Sekjen Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) Sulsel ini mengakui
secara history, Sulsel memang masuk dalam peta radikalisme di Indonesia. Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga sudah cukup lama memberi
perhatian terhadap gerakan radikalisme di Sulsel.
"Saya
percaya pernyataan Kapolda itu bukan untuk memberi stigma Sulsel tentang
terorisme. Oleh karena itu pernyataan Kapolda tidak perlu direspons berlebihan
, " katanya lagi.
Sebelumnya
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Hamidin mengatakan penanganan terorisme menjadi salah
satu prioritas yang akan dilakukannya di Sulsel. Hamidin menggantikan Irjen
Umar Septono yang mendapat posisi baru sebagai Wakil Irwasum Mabes Polri. (@)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia