WAJOTERKINI.COM --- Akhir akhir ini indonesia dan dunia di guncang dengan hadirnya fenomena demam Pokemon Go, dan kini menjadi kontroversi dikalangan masyarakat.
Melihat fenomena tersebut pemerintah TNI dan Polri langsung mengintruksikan kepada seluruh jajarannya agar tidak bermain game ini, terutamanya saat jam jam kerja.
Terlebih lagi mereka dilarang untuk memburu Pokemon dilokasi lokasi vital, seperti markas militer, markas kepolisian dan kantor kantor pemerintahan.
Menanggapi hal tersebut, kami dari Aliansi Mahasiswa Indonesia Wajo Bersatu (AMIWB) sangat mengapresiasi setinggi-tingginya atas langkah yang diambil oleh pemerintah TNI dan Polri.
"Pertama permainan Pokemon Go lebih banyak mudharatnya dibanding manfaatnya, dikalangan aparat PNS pasti akan mengganggu kinerja mereka dalam melayani masyarakat begitupun untuk TNI Polri akan berakibat fatal bagi kinerja mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara,"kata Jenderal AMIWB, Herianto Ardi.
Herianto menambahkan, kedua permainan ini bisa membahayakann jiwa para pemainnya maupun orang lain, terbukti smartphone dirampok saat berburu pokemon, jatuh ke jurang, tertabrak mobil dan ketiga Pokemon Go berpotensi besar membocorkan rahasia negara dan mengancam stabilitas keamanan negara.
Ke empat game ini bisa merusak anak anak dan generasi muda dikarenakan efek candu yang ditumbulkan game tersebut, dan anak-anak akan menghabiskan waktu dengan game tersebut dan menjadi tidak produktif.
"Mungkin sebagian kalangan menganggap kekhawatiran ini terlalu berlebihan, karena mengganggap bahwa pokemon go ini hanya sebuah game biasa,"katanya.
Dijelaskan, Seperti game-game sebelumnya ada pula yang berpendapat memiliki segi positif baik dari segi kesehatan dan mengenalkan masyarakat dengan obyek wisata yang ada. Kedua pendapat ini tidak sepenuhnya salah maka dari itu menyikapi perkembangan tehnologi yang semakin hari semakin berkembang ini langkah konkrit yang kita lakukan.
"Adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan pokemon go untuk hal hal positif saja jangan sampai kita larut dan mengganggu kinerja dan psikologis.dan masyarakat juga harus menyadari bahwa permain,"tutup Heri.(wt-chal)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
