![]() |
Banjir Bah saat Tanggul Kiri Sungai Bila Jebol, Rabu 15/6/2016 |
WAJOTERKINI.COM --- Pasca jebolnya tanggul kiri Sungai Bila di Kelurahan Malakke, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo Rabu (15/6/2016) lalu, banyak warga memilih pergi merantau.
Jebol berulangkali tanpa perhatian pemerintah apalagi berupaya membenahi tanggul tersebut menjadi alasan kuat 5 kepala keluarga yang dulunya bermukim di area tanggul Sungai Bila memilih meninggalkan lingkungan Laikki.
"Alasannya sudah jelas, itu karena sudah berulang kali jebol tapi tidak juga diperbaiki pemerintah, daripada mengancam nyawa mereka dan terus menerus merugi karena lahan pertanian mereka terendam yang mengakibatkan kerugia mereka memilih merantau,"terang Mustamin.
Informasi yang dihimpun awak media wajoterkini.com, Sabtu (18/6/2016) H Jufri beserta keluarga sudah berangkat ke Mamuju Sulawesi Barat, sedangkan kemarin 4 kepala keluarga warga Lingkungan Laikki juga merantau ke Kolaka Sulawesi Tenggara mencari kehidupan baru.
Pantau media ini hingga Senin 20/6/2016, akitifitas warga pasca jebolnya tanggul kiri Sungai Bila, lebih banyak yang memilih berdiam dirumah masing-masing. Pasalnya, ketinggian air di area tanggul jebol sudah mencapai hingga 2 meter.
"Kebanyakan tinggal dirumah saja, yang punyai alat tangkap ikan, mereka turun mencari ikan untuk penyambung kelangsungan hidupnya sebagai makanan sehari-harinya,"tambah Mustamin.
Diketahui sebelumnya, Selain menenggelamkan fasilitas umum seperti kantor kelurahan, masjid dan sekolah, air juga diketahui menggenangi perumahan warga dan ratusan hektar persawahan dan perkebunana warga di dua kecamatan yakni Kecamatan Belawa dan Tanasitolo. (wt-cn)
Jebol berulangkali tanpa perhatian pemerintah apalagi berupaya membenahi tanggul tersebut menjadi alasan kuat 5 kepala keluarga yang dulunya bermukim di area tanggul Sungai Bila memilih meninggalkan lingkungan Laikki.
"Alasannya sudah jelas, itu karena sudah berulang kali jebol tapi tidak juga diperbaiki pemerintah, daripada mengancam nyawa mereka dan terus menerus merugi karena lahan pertanian mereka terendam yang mengakibatkan kerugia mereka memilih merantau,"terang Mustamin.
Informasi yang dihimpun awak media wajoterkini.com, Sabtu (18/6/2016) H Jufri beserta keluarga sudah berangkat ke Mamuju Sulawesi Barat, sedangkan kemarin 4 kepala keluarga warga Lingkungan Laikki juga merantau ke Kolaka Sulawesi Tenggara mencari kehidupan baru.
Pantau media ini hingga Senin 20/6/2016, akitifitas warga pasca jebolnya tanggul kiri Sungai Bila, lebih banyak yang memilih berdiam dirumah masing-masing. Pasalnya, ketinggian air di area tanggul jebol sudah mencapai hingga 2 meter.
"Kebanyakan tinggal dirumah saja, yang punyai alat tangkap ikan, mereka turun mencari ikan untuk penyambung kelangsungan hidupnya sebagai makanan sehari-harinya,"tambah Mustamin.
Diketahui sebelumnya, Selain menenggelamkan fasilitas umum seperti kantor kelurahan, masjid dan sekolah, air juga diketahui menggenangi perumahan warga dan ratusan hektar persawahan dan perkebunana warga di dua kecamatan yakni Kecamatan Belawa dan Tanasitolo. (wt-cn)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia