WAJOTERKINI.COM --- Berawal saat sebuah speed boat menempel kapal Brahma 12 tujuan Filipina, kemudian muncul 10 orang yang bercadar dengan senjata lengkap menaiki Kapal Brahma, 25 Maret 2016 lalu sekira pukul 15.20 waktu setempat.
"Setelah itu kami diikat pakai tali dan dipindahkan ke speed boat yang mereka tumpangi dan selanjutnya dibawahlah ke suatu pulau yang kami tidak kenali,"tutur Surianto.
Selama dalam sekapan militan Abu Sayyaf, Surianto bersama 9 rekan yang lainnya dibawah ke hutan dan rumah kosong serta tidak pernah menetap di satu tempat.
"Makannya kadang hanya sekali sehari, tidurnya juga kadang hanya diatas tanah, tapi tidak pernah kasar,"ujarnya.
Namun kata Surianto, selama dalam sekapan dia tidak pernah dikenalkan atau tau persis siapa yang disebut Abu Sayyaf. Itu karena semua menggunakan cadar.
"Saya juga tidak tahu yang mana bosnya dan yang mana anak buahnya. Mereka semua menggunakan cadar dan bersenjata lengkap,"ungkapnya.(wt-ibe)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia