Senin 17 Maret 2025

SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

FGD Forum Sibawaki: Palayanan RSUD Lamaddukkelleng Kurang Maksimal,

Berita Wajo Terkini
Minggu, 22 Mei 2016 | 19.09.00 WIB Last Updated 2016-05-22T13:10:40Z




WAJOTERKINI.COM ---Forum Sayang Ibu dan Anak Wajo Kita (Sibawaki) menggelar Fokus Group Diskusi (FGD) monitoring layanan publik RSUD Lamaddukkelleng di Sekretariat LKM Sipakamase Jl. A.P Pettarani No. 40 Sengkang 22/5/2016.

FGD ini membahas tentang pelayanan ibu yang akan melahirkan dan anak yang baru lahir di RSUD Lamaddukkelleng. FGD ini  menghadirkan fasilitator Program Emas (Expansion of Maternal and Neonatal Survival) Sulsel Bakri Abubakar

Dalam diskusi tersebut, terungkap bahwa pelayanan di RSUD Lamaddukkelleng masih kurang maksimal, pasalnya pasien masih sering menghadapi kendala dalam pelayanan.

Seperti yang disebutkan oleh salah-satu peserta FGD Syamsul Bahri, bahwa pelayanan untuk pasien Jamkesmas dan tunai berbeda.

"Saya pernah dampingi keluarga di RSUD untuk melahirkan dengan hanya memakai Jamkesmas, memang gratis tetapi tidak ada tempat bayi yang disiapkan, sementara bangsal untuk pasien sempit. Kita kwatirkan kalau mereka bersama bisa saja bayi jatuh atau tertindih, maka kami harapkan tidak ada perbedaan pelayanan baik Jamkesmas, KIS, BPJS atau membayar tunai," harap Syamsul.

Lain halnya dengan peserta lain, Andi Munir mengungkapkan, prosedur pelayanan di RSUD Lamaddukkelleng masih kurang baik, sehingga masih adanya pelayanan yang kurang maksimal. "Yang jelasnya kalau mau pelayanan yang bagus maka SOP-nya harus bagus," tegasnya.

Pada kesempatan itu, terungkap juga kalau sistem keamanan dan kebersihan di RSUD Lamaddukkelleng sudah maksimal.

Ketua Forum Sibawaki Andi Fajar Asmari mengatakan, akan dilakukan FGD II selanjutnya yang akan digelar di RSUD Lamaddukkelleng dengan menghadirkan peserta pemberi layanan. Kemudian pertemuan FGD ke III akan dipertemukan antara pemebri layanan dan penerima layanan.

"Kita harapkan monitoring pelayanan publik diharapkan mampu memotret layanan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir dari persepsi pemberi layanan dan penerima layanan yang sudah dipertemukan nantinya untuk mencapai kesepakatan dan rekomendasi-rekomendasi bermakna untuk perbaikan kualitas layanan," harapnya.

Sekadar diketahui bahwa, sepanjang tahun 2016 ini sudah 5 kasus kematian ibu dan anak di kabupaten Wajo. "Kasus kematian ibu dan anak di wajo cenderung meningkat, bahkan baru-baru ini ada kasus di Jl. Bajo ibunya dulu meninggal kemudian menyusul anaknya," ungkapnya.(wt-zah)

Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • FGD Forum Sibawaki: Palayanan RSUD Lamaddukkelleng Kurang Maksimal,

Trending Now