WAJOTERKINI.COM --- Program peningkatan kualitas pembangunan dan pemberdayaan di tingkatan desa dengan menyiapkan ketersediaan data kualitatif dan kuantitatif secara partisipatif, transparan dan akuntabel sudah memasuki kegiatan Assessment Desa pada tahapan kedua yakni FGD (Focus Group Discussion).
Kegiatan FGD ini bertujuan untuk menggali informasi tentang kebijakan dan program yang telah dilaksanakan di tingkat desa baik itu program yang dilaksanakan oleh pemerintah desa itu sendiri maupun yang dilaksanakan tingkatan kabupaten.
Kegiatan yang berlangsung di hotel As'har Sengkang, sabtu 2 April 2016 ini dilaksanakan oleh Tim kerja Wadjo Institute bekerjasama dengan Masagena Center dan FIK ORNOP (Forum Informasi Komunikasi Organisasi Non Pemerintah) Sulsel dan didukung penuh oleh HIVOS.
"Jadi minggu lalu itu kita sudah melakukan kegiatan study dokumen sebagai tahapan pertama dari Assessment Desa. Dimana kami meminta data-data kebijakan/program pembangunan desa dari beberapa dinas baik yang telah, sedang dan akan dilakukan," kata Mursyidin, ketua Wadjo Institute yang juga menjadi fasilitator program.
Lebih lanjut disampaikan setelah kegiatan FGD Assessment Desa dilanjutkan pelaksanaan tahapan ketiga yakni indept interview. Wawancara mendalam di lingkup dua desa yang telah terpilih sebagai desa percontohan.
Kedua desa itu yakni desa Ongkoe kecamatan Belawa dan desa Mattirowalie kecamatan Maniangpajo. Jadi kedua desa ini selama delapan bulan kedepannya akan didampingi oleh Tim Wadjo Institute.(wt-cn)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia