WAJOTERKINI.COM --- Tangisan pekik seorang bayi mungil perempuan yang lahir dari rahim Daramatisia, 25 Mei 1995 silam, terus membahana hingga mengubah suasana hening dalam kesakitan istri Haling tersenyum bahagia.
Kini buah hati dari pernikahan Haling dengan Daramatisia tumbuh dewasa dan menjadi perempuan yang kuat dan pekerja keras. Kala itu Daramatisia bersama sang suami Haling, lalu memberi nama bayi perempuannya itu, Sri Wahyuni.
Meski dilahirkan di Kota Pare-Pare, masa kecil Sri Wahyuni dihabiskan di Watansoppeng, Haling dan Daramatisia lalu pindah meninggalkan Kota Kalong ke Poso Sulawesi Tengah di usia Sri Wahyuni yang masih mengenakan seragam merah putih."SD kutinggalkan Soppeng sehingga saya tamat di SMA PamSel Poso kak,"tegasnya.
Sri Wahyuni kecil yang kini tumbuh dewasa mulai mencari jatidiri dengan berbagai petualangan, ia banyak belajar dari pengalaman dalam perjalanan hidupnya, baik kala bersama dengan orang tua maupun sedang berjauhan."Setidaknya belajar dari pengalaman itu lebih berharga,"menurutnya.
Demi sebuah aza, Sri Wahyuni memberanikan diri menuntut ilmu di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Puangrimaggalatung di Kota Sengkang, sudah tentu jauh dari kedua orang tuanya.
"Pas selesai sekolah SMA saya tidak mau kuliah, Maunya langsung kerja jadi saya sempat ke Kota Makassar terus dapat pekerjaan disana, kurang lebih setahun baru kepikiran kuliah di Sengkang,"tuturnya.
Bukan tanpa sebab ia memilih yayasan itu dengan mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Menurut dara cantik semester empat itu, Meski saat ini sudah banyak guru, itu tak mengurungkan niatnya untuk terus berjuang dalam mewujudkan impiannya, mengambil jurusan bahasa dan sastra Indonesia di STKIP Prima Sengkang karena kecintaannya terhadap anak kecil.
"Guru emang sudah banyak, Tapi saya senang dengan anak-anak serta saya rasa memiliki bakat disitu dan akhirnya saya memutuskan untuk kuliah dengan mengambil jurusan tersebut. Semoga harapan serta cita-cita yang selama ini untuk menjadi guru, menjadi seorang wanita karier dapat terkabulkan,"harapnya
Sekarang ini Sri Wahyuni, kuliah sembari juga merintis bisnis kecil-kecilan memafaatkan media sosial online, hari hari dilalui bergelut dengan orang orang di dunia maya, meski ia sadari jika aksi penipuan sedang mengintainya.
"Produknya seperti sepatu, Tas dan baju. Penghasilannya ngga seberapa sih, tapi cukuplah untuk jajan setiap harinya .Kedepannya berharap dapat memiliki usaha sendiri," akunya.
Sebagai sosok wanita pekerja keras, Sri Wahyuni berpesan, Terutama buat cewek, Menjadi wanita pekerja keras itu bukan berarti kita sudah hebat, tapi minimal kita bisa menunjukkan kepada dunia, bahwa seorang wanita yang tenaganya tak sekuat laki-laki namun jika dia punya kemauan kuat akan terlihat lebih tangguh dari seorang laki.
"Setiap perjuangan memerlukan pengorbanan dan tidak ada pengorbanan yang sia-sia, yakin semuanya akan ridho," tutupnya.(wt-tim)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia