Menakar Kekuatan
Sang Penerus Bangsa
dalam Usaha Bela
Negara

Hafiz Elfiansya
Parawu
Mahasiswa S-3 Administrasi Publik
Universitas Negeri Makassar
Sejuta asa bangsa ini tertumpu pada generasi muda. Sang penerus bangsa
diberi amanah yang teramat berat namun mulia untuk melanjutkan perjuangan
generasi sebelumnya. Harus dapat menjadi generasi yang mengisi, melangsungkan,
dan melanjutkan estafet pembangunan secara berkesinambungan, menjadi agent of change – agen perubahan,
sekaligus leader of change – pemimpin
perubahan.
Kini, beratnya beban tanggung jawab yang harus dipikul semakin bertambah dengan
adanya sejumlah permasalahan sosial, seperti free sex, HIV/ AIDS, tawuran, geng motor, begal, dan narkoba, yang semakin
menggerogoti sendi-sendi kehidupan para generasi muda. Sejumlah permasalahan sosial
ini tentunya harus dapat teratasi secara profesional, agar generasi muda tidak
kehilangan fungsinya sebagai generasi penerus pembangunan.
Di balik sejumlah permasalahan yang menghadang, sebenarnya pemuda memiliki
potensi positif yang dapat dijadikannya sebagai sumber kekuatan guna membawa
bangsa ini menuju puncak kejayaan di masa datang.
Kekuatan
Generasi Muda
Potensi pemuda
yang pertama adalah semangat idealisme. Pemuda yang idealis mengandalkan
pemahaman visi yang jelas, memiliki keyakinan yang kokoh atas persoalan yang
sedang dihadapi, memiliki komitmen dan kepercayaan diri yang tinggi, serta selalu
memberi pengaruh positif pada orang di sekitarnya melalui antusiasme yang dimilikinya.
Kedua, daya
kritis. Pemuda yang berpikir
kritis akan mencari, menganalisis dan mengevaluasi
informasi, membuat simpulan berdasarkan fakta, kemudian melakukan pengambilan keputusan,
serta selalu
mencari dan memaparkan hubungan antara masalah yang didiskusikan dengan masalah
atau pengalaman lain yang relevan.
Ketiga, sikap optimis. Rasa optimis atau keyakinan diri yang dimiliki
seorang pemuda merupakan energi positif yang dapat digunakannya untuk melakukan
tindakan-tindakan terbaik dalam mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik. Ia
akan selalu berperilaku yang tidak ragu-ragu dan selalu percaya bahwa sesuatu
yang diinginkannya pasti akan tercapai.
Keempat, sikap kemandirian. Seorang pemuda yang mandiri
akan memiliki kekuatan untuk bertindak bebas, benar, jujur, dan
bermanfaat. Ia akan mengatur dirinya sendiri, sesuai dengan hak dan
kewajibannya. Juga, dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya serta
bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambilnya melalui
berbagai pertimbangan yang matang.
Kelima, semangat patriotisme. Generasi muda yang berjiwa patriotisme akan memiliki sikap berani berbuat yang benar dan
berani memertanggungjawabkannya. Memiliki semangat pantang menyerah dalam
menjalani kehidupan, walaupun dihadang berbagai tantangan. Dan, mengedepankan
kepentingan negara di atas kepentingan pribadinya, serta siap dan rela
mengorbankan dirinya untuk kepentingan bangsa.
Terakhir, semangat nasionalisme. Semangat
kebangsaan ini akan meningkatkan kesadaran dan semangat cinta tanah air dari
para pemuda. Mereka akan memiliki kebanggaan sebagai bangsa, memelihara
kehormatan bangsa, dan memiliki rasa
solidaritas kebangsaan yang tinggi.
Pemuda dan Usaha
Bela Negara
Ancaman yang
melanda negeri ini bukan lagi didominasi oleh ancaman militer, melainkan sudah
bersifat multidimensi, bahkan hampir di semua bidang kehidupan, yang dapat
membahayakan keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Maka, usaha bela negara untuk
menangani ancaman ini tentu saja tidak bisa lagi hanya bertumpu pada kekuatan
TNI semata, akan tetapi, memerlukan kekuatan dari sejumlah kementerian/ lembaga
terkait, hingga setiap warga negara, khususnya para generasi mudanya.
Usaha bela
negara bagi generasi muda sangat diharapkan dapat membentuk karakter penerus bangsa
yang menyadari akan hak dan kewajibannya untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa
dan negara. Sejumlah kekuatan sekaligus potensi positif yang dimiliki para
penerus bangsa ini harus dikembangkan
dan dibina sehingga sesuai dengan asas, arah, dan tujuan pengembangan dan
pembinaan generasi muda, di dalam jalur-jalur pembinaan yang tepat dan
senantiasa bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional. Dan, tentu saja,
kekuatan yang mereka miliki harus dimanfaatkan secara maksimal dalam usaha bela
negara.
Guna
memotivasi dan menggelorakan “darah muda” yang ada dalam tubuh pemuda agar
antusias, bersemangat, dan memiliki kerelaan dan kesadaran yang tinggi dalam
usaha bela negara, maka diperlukan adanya usaha-usaha terpadu, terarah, dan
terencana dari seluruh potensi nasional dengan melibatkan generasi muda sebagai
subyek sekaligus obyek dalam usaha bela negara.
Generasi muda
sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki
bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri, memiliki semangat patriotisme
dan nasionalisme, dan keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya
dalam usaha bela negara. Adapun, generasi muda sebagai obyek pembinaan dan
pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke
arah pertumbuhan potensi dan kekuatan yang optimal dan belum mampu bersikap
mandiri secara fungsional dalam usaha bela negara. Dan tak lupa, organisasi-organisasi
pemuda yang telah berjalan baik selama ini juga merupakan potensi dan kekuatan yang
wajib dilibatkan dalam kegiatan bela negara.
Pada momentum
Hari Bela Negara kali ini, mari segenap pihak yang terlibat dalam usaha bela
negara, mulai dari pusat hingga ke tingkat daerah, bersinergi dalam melakukan pembinaan
dan pengembangan kekuatan generasi muda dalam usaha bela negara. Tanpa ikut
sertanya generasi muda, niscaya usaha bela negara akan sulit tercapai di negeri
ini. Bangsa ini sangat membutuhkan semangat dan seluruh kekuatan yang dimiliki
oleh sang penerus bangsa, khususnya jiwa patriotisme dan nasionalismenya dalam usaha
bela negara, agar bangsa ini bisa jauh lebih “gagah perkasa dan bermartabat” di
mata bangsa lain.
Kritik dan
saran: elfiansyahafiz77@gmail.com
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia