WAJOTERKINI.COM --- Musim kemarau yang berkepanjangan di Kabupaten Wajo mengakibatkan petani mengalami gagal panen. Namun disaat produksi petani menurun harga gabah baik yang kualitas gabah kering giling dan gabah kering panen, maupun gabah dengan kualitas rendah, justru meningkat hingga 77 persen dibandikan musim panen tahun lalu.
Bupati Wajo saat mencoba mobil panen Padi di Kecamatan Tanasitolo |
Salah seorang petani di Kecamatan Gilireng, Muhammad Aris mengatakan, petani di daerahnya sangat gembira karena dapat menjual hasil panennya dengan harga yang cukup tinggi. "Hanya saja, di satu sisi tingkat produksi dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni tercatat mulai 20 persen hingga mencapai 50 persen," ucapnya.
Produksi gabah mengalami penurunan sebagai imbas musim kemarau yang mengakibatkan sawah kekeringan. Untuk itu petani harus mengambil langkah antisipasi dengan memompa air sungai."Hasil produksi mengalami penurunan bukan hanya diakibatkan kemarau, tapi sebagian padi milik petani terserang penyakit hingga padi menguning," kata Muhammad Aris. (wt-ibe).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia