Rombongan konvoi tim gabungan pengamanan Pilkada |
SOPPENGTERKINI.COM -- Usai gelar pasukan pengamanan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Soppeng, di Lapangan Gasis Soppeng, Selasa 26 Agustus 2015, tim langsung melakukan demo anti huru hara dilanjutkan konvoi yang menyita perhatian, tak sedikit masyarakat berlarian ke sisi badan jalan menyaksikan parade tersebut.
Banyak kalangan masyarakat Soppeng mengaku panik kaget bukan kepalang lantaran mendengar bunyi sirine melihat polisi dengan mobil dan motor pemburu yang dilengkapi dengan senjata yang mengelilingi pusat 'kota Kalong' yang masyarakat sebut.
"Kalau hanya sekedar demonstrasi tidak masalah bagi kami, konvoi nya itu yang kita rasa berlebih, bunyi sirine saja sudah mengagetkan kami apalagi polisinya dilengkapi dengan senjata, seakan memarkan kekuatan dan itu mengingatkan kami 2010 yang lalu," kata salah seorang warga yang ikut menyaksikan parade brigade berlalu.
Terdengar juga celoteh warga lainya, Raudah, menanggapi konvoi yang dilakukan aparat kepolisian sangat mengganggu arus lalu lintas di pusat kota Soppeng.
Sebelumnya jajaran Kepolisian Resort (Polres) Soppeng mendapatkan tambahan pasukan dari Kabupaten Bone, Sidrap dan Kabupaten Wajo sebanyak
1 Kompi Detasemen Resmob Bone,1 Pleton Polres Wajo dan 1 Pleton Polres Sidrap.
Disinggung independensi aparat kepolisian di Pilkada Soppeng, AKBP Dodied Prasetyo Aji memastikan Polisi dari tingkat Polres hingga Polsek akan mengedepankan profesionalisme kerja." Itu sudah pasti," tegas mantan anggota Densus 88 Mabes Polri itu. (wt-chal)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia