SOPPENGTERKINI -- Dalam pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Soppeng Rabu, 9 Desember 2015 mendatang Direktur eksekutif Indeks Politica Indonesia (IPI), Suwadi Idris Amir, meyakini saat ini masyarakat lebih memilih sosok figur dari pada memilih partai. Pasalnya, menurut Suwadi, masyarakat Soppeng cerdas dalam menentukan pemimpin.
"Jika dilihat dari sejarah demokrasi masyarakat Soppeng akan memilih calon yang paham ilmu pemerintahan, Hal itu dibuktikan selama ini Soppeng dipimping seoarang yang memiliki latarbelakang birokrasi, "ungkap Suwadi
Pilkada Soppeng adalah pertarungan figur, mau diusung sedikit banyaknya Partai politik itu tidak terlalu mempengaruhi calon pemilih hal itu diungkapkan Suwadi diwarkop Sayang Senin 10 agustus 2015 lalu.
Direktur eksekutif Indeks Politica Indonesia (IPI) juga mengatakan, bahwa 95% masyarkat soppeng akan memilih figur , menurutnya hanya sekira 5% masyarakat yang akan melihat Partai Poltik (Parpol) yang mengusung kandidat," yang pertama masyarakat melihat siapa calonnya, apa trekrekornya, siapa yang mampu memaparkan visi-misinya selanjutnya itulah yang akan dijadikan referensi untuk menetukan pilihannya"kata Suwadi
Lanjut, Suwadi mengatakan, sebenarnya masyarakat Soppeng tidak suka akan adanya Money Politic hanya saja ada orang tertentu yang mengajari mereka, " Money Politic biasanya dilakukan tim pemenangan salah satu calon kandidat ataupun pihak calon yang menukar idealisme masyarakat demi kepentingan politik," ungkap Direktur eksklutif Indeks Politica Indonesia itu. (wt-ibe)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
