WAJOTERKINI.COM --- Fenomena kebakaran rumah kosong yang kerap terjadi sejak musim panas tahun ini membuat warga di Bumi Lamaddukelleng mendesak aparat kepolisian melakukan langkah antisipasi membantu masyarakat menyikapi fenomena tersebut.
Salah seorang warga yang juga aktifis dari LBH Bhakti Keadilan, Wahyu mengaku resah melihat peristiwa kebakaran akhir-akhir ini. Pasalnya kebakaran selalu bermula dari rumah yang tak berpenghuni alias kosong.
"Sudah beberapa kali kebakaran terjadi dan selalunya menimpa rumah yang kosong, polisi harus melakukan penyidikan yang lebih mendalam setiap peristiwa jangan mudah menyimpulkan dugaan lalu melupakan kasus itu," katanya.
Diketahui terakhir kebakaran menimpa rumah milik Hj Alwatia (60 tahun) di jalan flamboyan yang diketahui tak berpenghuni dan tak memiliki aliran listrik. Sekira pukul 03.00 dini hari tadi.
"Ini seperti sengaja dibakar seseorang, memang rumah ini sudah tidak ditempati lebih kurang 6 bulan dan pindah kerumah baru kami dibelakang," ungkap pemilik rumah kepada polisi.
Akibat dari kebakaran menghabiskan 1 buah rumah panggung dan 2 unit sepeda motor kerugian ditaksir Rp100 juta. "Penyebabnya belum diketahui pasti, masih dalam lidik," ungkap Kapolsek Tempe, AKP Sutarno.
Menyikapi fenomena kebakaran rumah kosong Sutarno berjanji meningkatkan patroli terbuka maupun tertutup terutama di rumah-rumah kosong dan tempat-tempat rawan terjadinya tindak pidana.
"Langkah awal saya akan buat Himbauan besok dibaca di semua mesjid pada Hari jumat se-Kecamatan Tempe," ungkapnya.(wt-chal)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia