Ilustrasi SPBU Pertamina |
Jokowi juga mengatakan, tidak seharusnya masyarakat yang memiliki mobil pribadi menikmati subsidi BBM yang diberikan pemerintah dengan nilai mencapai Rp 240 triliun.
"Rp 240 triliun subsidi BBM hanya di bakar di jalan dan dinikmati yang punya mobil pribadi bukan di gunung-gunung, pesisir atau mereka yang duduk di bawah baris kemisikinan, itu saya sebut tidak benar," tegasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyadari, apa yang menjadi keputusannya itu adalah kebijakan yang tidak pro rakyat. Akibat kebijakan itu banyak masyarakat yang biaya hidupnya meningkat akibat naiknya beberapa harga bahan pokok.
Namun ditegaskan Jokowi, apa yang diputuskannya tersebut demi masa depan bangsa yang lebih baik. "Pemerintah menyadari kebijakan pengalihan subsidi BBM untuk sementara waktu mengurangi kenyamanan hidup kita, namun jangka panjang nanti akan berbuat manis," ujarnya.
Subsidi BBM tersebut dijelaskan Jokowi telah dialokasikan ke sektor-sektor produktif dan percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, jalur kereta api, pelabuhan, serta penjaminan sosial bagi masyarakat.
Tidak hanya itu, untuk meningkatkan produktifitas negara, pihaknya juga telah mengalihkan subsidi untuk membiayai kredit permodalan bagi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2015. (*)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia