WAJOTERKINI.COM --- Meski beberpa kali meraih piala Adipura namun masalah sampah masih menjadi keluhan klasik khususnya masyarakat yang bermukim di lingkungan padat penduduk. Penjemputan sampah limbah masyarakat dari Dinas Tata Ruang dan Kebersihan Pemukiman (Tarkim) Kabupaten Wajo dinilai lamban pasca penilaian Adipura.
![]() |
| Salah seorang warga menutup hidung saat melalui tumpukan sampah di Jalan Andi Paggaru Sengkang |
"Penilaian Adipura telah usai maka layanan penjemputan sampah pun usai. Salah satu solusi adalah membakar sendiri sampah yang kita produksi selain melakukan penilaian Adipura tiap hari," kicau salah satu dari Anggota DPRD Wajo, Andi Gusti A Makkarodda, dalamu akun facebooknya.
Sebagian masyarakat kota menilai lambannya penanganan sampah di pemukiman padat penduduk ibu kota Kabupaten Wajo, diakibatkan kurang memadainya fasilitas Dinas Tarkim dan minimnya gaji yang di alokasikan bagi tenaga kerja kebersihan, selain itu akibat warga itu sendiri yang kurang peduli dengan lingkungan mereka sendiri.
Sementara salah seorang penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Wajo, Andi Fajar Asmari mengakui lambannya dinas Tarkim dalam mengatasi sampah khusu di Kota Sengkang . Kedepan dirinya berharap, masalah sampah dijadikan prioritas penanganan bagi lembaga DPRD yang bermitra dengan dinas tersebut.
"Seperti misalnya Perumahan Perumnas Atakkae karna tdk ada penampungan sampahnya , akibatnya warganya membuang sampahnya disembarangan tempat dan hal itu tentu membuat warga lainnya Resah," ungkapnya.
Sebaiknya DPRD mendorong peningkatan penanganan sampah oleh SKPD terkait. lanjut aktifis dari KRB itu, sebaiknya setiap Kompleks Perumahan harus ada sistem penampungan khusus kemudian dijemput setiap hari oleh Armada /mobil sampah.(wt-chal)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia


