SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

Adakah Kaum Dermawan Yang Mau Meringankan Penderitaan Pria Ini?

Berita Wajo Terkini
Jumat, 31 Juli 2015 | 14.14.00 WIB Last Updated 2015-07-31T09:13:44Z

Kondisi fisik Aksan semakin memburuk
WAJOTERKINI.COM --- Pria ini sudah 3 tahun terakhir ini hanya bisa tinggal di gubuknya, tidak lagi bisa beraktifitas seperti biasanya menjadi tulang punggung keluarga. Kini tugas dan tanggungjawabnya sebagai kepala keluarga harus digantikan oleh sang istri tercinta.

Aksan (41) warga dusun Tancungpurai desa Limporilau Kecamatan Belawa menderita penyakit asma yang sudah dikategorikan parah. Terlihat kondisi fisiknya sangat kurus, tulang-tulangnya terlihat jelas berbalut kulit yang kering. Kian hari berat tubuhnya berkurang. Nampak gerakan bahu naik turun dengan suara napas sangat jelas terdengar sengal-sengal, apalagi ketika berbicara. Terkadang suaranya tidak jelas terdengar lagi.

Kini dia dan istrinya Muli (38) hanya bisa pasrah dengan kondisinya sekarang, lagi-lagi faktor ekonomi membuatnya tidak dapat berobat ke dokter. Jangankan berobat untuk makan sehari-hari saja sangat susah. Bahkan anak pertama dan keduanya, Anto dan Wati harus putus sekolah karena alasan ekonomi.

Tahun pertama saat penyakit itu mulai menggerogotinya, dia sempat melakukan pengobatan enam bulan. Namun setelah itu dia tidak lagi berobat medis. Diduga juga dia menderita penyakit TBC.

"Setelah obat enam bulan itu, saya tidak pernah lagi ke dokter. Saya tidak ada uang, untuk sehari-hari saja susah bagaimana mau berobat." tuturnya.

Untuk menghidupi keempat anak dan suaminya yang sakit, Muli hanya bekerja sebagai buruh tani jika ada tetangga yang panen. Dari pekerjaan sebagai buruh tani memetik kacanghijau atau jagung, dia mendapatkan upah 50ribu per hari. Jika bukan musim panen dia hanya dirumah.

"Dia sudah lama sakit, kini istrinya yang mencari nafkah membantu petani yang panen tapi gajinya tidak seberapa, paling juga tetangga yang kasi beras buat makan, mereka itu susah kondisinya." ungkap tetangganya diana.

Gubuk yang ditempatinya berdiri dilahan milik pamannya, berukuran 4x3 meter dimana dinding dan atapnya sudah rapuh dan bocor. Tidak ada perabotan rumahtangga seperti kursi, lemari. Sungguh suatu kondisi tempat tinggal yang tidak layak huni.(wt-chal)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Adakah Kaum Dermawan Yang Mau Meringankan Penderitaan Pria Ini?

Trending Now