![]() |
| salh satu Sekolah Dasar di Kecamatan Pitumpanua |
Banjir bah yang terjadi sekitar pukul 13.00 wita tersebut, menenggelamkan ribuan rumah warga di lima desa yakni, Desa Lauwa, Desa Lompoloang, Desa Tanrongi,Desa Tellesang dan Desa Marannu serta 2 kelurahan yaitu Kelurahan Siwa dan Kelurahan Bulete.
Diprediksi, ketika hujan terus berlangsung, maka banjir akan berpotensi terjadi di sembilan kecamatan yang rawan banjir di Kabupaten Wajo. "Air di bawah kolong rumah warga mencapai satu meter," kata salah seorang warga Benteng, Sulkifli.
Menurutnya, debit air masih terus naik. Dikhawatirkan ketika air terus naik, maka Jalan Trans Sulawesi bisa ikut tergenang. "Dulu pernah banjir bah seperti ini, dan jalan poros Palopo - Makassar ikut tergenang sehingga terjadi antrian panjang berjam-jam," katanya.
"Tafsiran persawahan sekira 800 hektar ditambah fasilitas umum seperti Mesjid, Sekolah, kantor, dan jalan poros lauwa lompoloang 2 kilo meter putus, jalan poros masuk desa Tanrongi putus kurang lebih 2 kilo meter, jumlah KK, sekitar 1000 kepala keluarga yang terkena musibah banjir kiriman dr sidrap,"ungkap Firman.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo Alamsyah mengatakan, untuk daerah Pitumpanua, pihaknya telah menyiapkan perahu bila jalan poros trans Sulawesi putus. "Kita sudah siapkan perahu," katanya.(wt-chal).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia


