Di
hadapan 80 peserta yang hadir, dia menegaskan bahwa belajar bukanlah
sekedar mempelajari buku, belajar adalah bagaimana siswa dengan sadar
menggunakan nalarnya berpikir dalam proses mengetahui dan mencerap
sesuatu. Siswa tidak hanya menerima pengetahuan begitu saja lewat
ceramah, tapi aktif menggunakan proses nalarnya sendiri. “Seperti anak
kecil belajar jalan, begitu pula siswa belajar menggunakan nalar, ia
akan jatuh bangun, kadang salah nalar berpikir, tapi begitulah proses.
Disitulah peran guru untuk memfasilitasi,” ujarnya.
Menanggapi
guru yang masih mengajarkan rumus-rumus untuk dihapal, Jamaruddin
menanggapi bahwa, siswa seharusnya diarahkan pada suatu kegiatan yang
bisa menemukan sendiri rumus, berdasarkan nalarnya sendiri atau kalau
hal terebut dirasa terlalu sulit, bisa diarahkan untuk mengetes
kebenaran rumus. Namun agar siswa bisa tergiring menemukan sendiri
suatu rumus, guru harus pintar dan memiliki ide-ide pembelajaran yang
baik. “Untuk itu guru juga harus banyak membaca buku-buku tentang
metodologi pembelajaran yang mengaktifkan siswa,” ujarnya.
Pelatihan
yang didesain untuk meningkatkan mutu pendidikan di Tana Toraja,
sebelumnya dibuka oleh Camat Bittuang, BR. Tangibali. Dalam sambutannya
ia menyatakan komitmen penuh mendukung program USAID PRIORITAS.
“Pembelajaran yang dikenalkan USAID ini jangan disia-siakan. Ini
kesempatan bagi kita untuk membuat anak didik menjadi kreatif, dan
inovatif,” ujarnya.
Sementara
itu coordinator daerah USAID PRIORITAS untuk Tana Toraja, Baharuddin
Makkutana menyatakan bahwa pelatihan yang baik adalah pelatihan yang
benar-benar diterapkan di sekolah. “Pelatihan bukan hanya untuk
menambah wawasan atau pengetahuan, tetapi untuk diterapkan. Pelatihan
ini akan sia-sia tidak ada gunanya kalau cara mengajar guru, masih sama
seperti sebelum dilatih,” ujarnya
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia