
"Diskusi menjadi menyebalkan, hampa karena tidak hadirnya pihak BPMDK, selaku pelaksana dari pemilihan kepala desa di Kabupaten Wajo," kata salah satu peserta A.Munir.
Abdul Muis salah seorang panitia pelaksana juga mengungkapkan hal yang sama.ia menilai ketidak hadiran Kepala BPMDK merupakan sikap arogan dan tindakan pengecut seorang kepala dinas.
"Bukankah kemampuan berkomunikasi adalah atribut terpenting dalam memimpin? Mengapa dia sungguh Arogan tidak mau menghadiri undangan kami, padahal disinilah tempatnya ia menunjukkan kemampuannya, apa ini bukti kepengecutan Beliau," ujar Muis.
Peserta diskusi lainnya Samba juga senada. Menurutnya, peserta diskusi yang paling ditunggu adalah Kepala BPMDK.
"Kelihatannya Kepala BPMDK takut hadir diacara ini,padahal, kebanyakan ingin mendengar langsung dari Bapak Syamsul Bahri, Untung ada Narasumber lain yaitu Ketua Komisi satu DPRD Wajo Sumardi Arifin dan Akademisi A.Bau Mallarangeng yang mampu mencairkan suasana dan memberikan pemahaman ke kami,"ujar Samba.
Sementara Kepala BPMDK Wajo Syamsul Bahri yang dihubungi via telpon seluler beralasan tidak hadir karena ada rapat mendadak dimalam minggu.(wt-chal).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia