
Namun jauhnya jarak penemuan batu tak menutupi keinginan warga untuk mendapatkan bongkahan batu yang diduga giok tersebut. Sejumlah warga terlihat membawa sejumlah peralatan seperti palu dan patok besi di lokasi.
Salah satu warga, Aswan mengaku tertarik untuk mendapatkan bongkahan tersebut. Namun jika ia berhasil memilikinya, ia tak akan menjual batu tersebut. Ia akan menjadikannya sebagai koleksi pribadi.
"Yah buat koleksi sendiri saja. Kasian kalau dipecah atau bikin cincin" ujar Aswan.
Bongkahan yang diduga giok ini pertama ditemukan oleh Rajak Karim, warga Kelurahan Donggala. Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai penambang batu kapur ini mengaku telah lama menemukan bongkahan batu tersebut. Namun ia yakin temuannya tersebut bernilai berharga setelah adanya tawaran Rp 1 juta dari seorang masyarakat.
"Sudah 1 bulan. Cuma saya tidak tahu. Nanti yakin pas ada Birman (tetangga) yang mau bayar Rp 1 juta, nah mulai dari situ sudah banyak yang ambil ini batu," jelas Rajak Karim.
Meski bongkahan yang diduga giok tersebut diyakini merupakan batu berharga, hingga kini belum ada keterangan pasti dari ahli batu terkait benar atau tidaknya bongkahan tersebut.(wt-L6).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia