"Belakangan banyak pegawai yang santai, bahkan banyak yang keluyuran di luar saat jam kantor. Saya pun memerintahkan kepada Satpol-PP untuk melakukan razia kalau ada yang ditemukan, tangkap baru bawa menghadap ke ruangan saya," kesal Bupati Wajo, Burhanuddin Unru.
HA Burhanuddin Unru juga berang karena mendapati beberapa barisan upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) di halaman kantor bupati, Selasa, 17 Maret 2015 yang terlihat bolong. "Dari dinas mana ini, kenapa pesertanya kurang, kemana semua pegawainya," kata Bupati sambil menunjuk salah satu barisan upacara yang sejajar lurus dengan dengannya.
Setelah diketahui bahwa barisan yang kurang personil itu adalah barisan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Bupati dua periode ini semakin kesal. "Dispenda ini banyak pegawainya, kenapa dalam upacara ini hanya lima orang yang hadir, kemana semua?. Nanti setelah upacara, Kepala Dinas (A Oddang Pakki) berikut pejabat didalamnya agar menghadap keruangan saya, ini sudah tidak benar", tegasnya.
Tidak hanya menegur masalah barisan, bupati dua periode di Wajo ini juga mengkritik panitia pelaksana upacara karena tidak melengkapi atribut upacara. "Ini atribut upacaranya kemana semua, papan nama dinas kenapa tidak dipasang, podiumnya juga dikemanakan ?", ujar bupati dengan nada kesal.
Sebagai pegawai negeri, lanjut dia, semua harus memiliki kesadaran, harus menjalankan tugas dan tanggungjawab yang diberikan oleh negara dan masyarakat dengan baik. Pegawai negeri jangan malah santai dan tidak konsisten bekerja. (wt-tim).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia


