SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

Masih ada Kisah passompe' pabbalu lipa'Edisi III

Berita Wajo Terkini
Sabtu, 17 Januari 2015 | 06.35.00 WIB Last Updated 2015-01-16T22:35:00Z
WAJOTERKINI.COM --- Malam itu mereka bercerita tentang tempat bernama Kuala, 70 km dari Balikpapan, yang baru saja mereka singgahi seminggu untuk berjualan sarung. Umumnya mengeluh bahwa sarung yang mereka jual kalah bersaing dengan sarung ’cicilan’ yang didagangkan oleh orang lokal. (Tabe bacaki juga Edisi II).

Cara pembayaran dengan beli kontan membuat sarung mereka tak begitu diminati oleh pembeli, walaupun secara kualitas, harga dan originalitas, sarung mereka cukup bagus. Selembar sarung dihargai Rp. 40.000 – 70,000, dengan margin keuntungan bisa 50-100%. Rata-rata mereka bisa berhasil menjual 2-5 lembar sarung setiap harinya. Yang membeli sarung ini umumnya adalah orang-orang bugis juga yang masih percaya pada originalitas dan kualitas sarung sengkang ini.

Kisah sedih juga mereka sempat ceritakan berkaitan dengan rekan mereka yang tewas dibantai penduduk lokal di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dalam perjalanan pulang kembali ke Sengkang, rekan mereka itu bertabrakan dengan seorang pemuda lokal yang sedang mabuk.

Malang bagi sang pabbalu lipa’, rupanya kerumunan penduduk lokal yang dirasuki amarah kemudian menghakimi nya sampai meninggal, kepala bagian belakangnya pecah karena dihantam balok besar. Akhirnya rekan2 mereka sesama pabbalu lipa’ mengambil jenazahnya dan dibawa pulang ke Sempangnge.

Saya teringat akan paman saya juga, yang mengalami nasib sama, di bunuh di daerah Barru ketika berjualan sarung. Resiko lain yang kadang menimpa mereka adalah dirampok atau ditipu oleh penduduk setempat. Kadang penduduk setempat membeli sarung-sarung mereka dengan cara mencicil/utang, namun sampai saat para pabbalu lipa’ ini hendak pulang ke kampung, penduduk lokal itu menghilang dan tidak membayar sisa utang nya. Mungkin itulah sebabnya para pabbalu lipa’ lebih mengutamakan pembayaran langsung daripada mencicil.(wt-LaNori)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Masih ada Kisah passompe' pabbalu lipa'Edisi III

Trending Now