WAJOTEKINI.COM --- Menanggapi ajakan pihak Kepolisian Resort (Polres) Wajo untuk melakukan penyuluhan tentang resiko penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang pada tingkat sekolah dan kampus, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo menyambut baik. Seperti yang dikutip dari MC Online.
Bukan hanya penyuluhan untuk barang haram jenis narkoba. Namun, Pemkab Wajo juga berharap agar dalam kegiatan tersebut, penyuluh juga memberikan pencerahan akan resiko penyakit HIV-AIDS yang kini telah menyebar di tengah masyarakat.
“Kami sambut dengan baik rencana tersebut, mengingat Kabupaten Wajo masih berada pada peringkat dua di Sulsel setelah Kota Makassar pengguna narkoba dan pengidap HIV-AIDS,” ungkap Wakil Bupati Wajo A Syahrir Kube Dauda menanggapi ajakan Polres untuk turun melakukan penyuluhan.
Dijelaskan bahwa, khusus untuk penanganan HIV-AIDS, KPA AIDS Kabupaten Wajo melaksanakan penyuluhan secara monoton (sendiri-sendiri). Sehingga tentu dengan kerjasama yang terbangun dengan pihak kepolisian akan membuat kampanye dan penyuluhan penyakit yang mengancam nyawa manusia ini akan lebih efektif.
“Pemerintah sadar bahwa masalah HIV-AIDS adalah masalah serius, sehingga dalam perubaham APBD tahun 2014 ini, Pemerintah menambah anggaran untuk penyuluhan, seminar dan kegiatan lainnya,” terang Syahrir.
Lebih jauh Syahrir menjelaskan bahwa kedepan anggaran untuk masalah AIDS dan penanggulangan narkoba menjadi perhatian penting untuk diberikan dukungan. Dia menilai bahwa permasalahan itu tidak boleh dianggap enteng.
“Tidak bisa issu besar seperti AIDS dan narkoba yang kerapkali mencemaskan kita tidak disikapi dengan baik. Bahkan menurut saya, dalam penanganannya, AIDS dan Narkoba harus ditopang dengan anggaran besar agar bisa tertangani secara profesional,” pungkasnya.
“Masyarakat harus cepat disadarkan, masalah ini tidak boleh ditutup-tutupi. Semua harus paham dan mengerti akan resiko HIV AIDS serta bahaya narkoba. Bila itu dilakukan, maka semua bisa melakukan pencegahan bersama, menghindari hubungan sex bebas dan menjauhi narkoba sebagai cawang penularan penyakit yang membahayakan tersebut,” tutur Syahrir. (wt-asri).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia


