 |
| Saat salah seorang warga menunjukkan puing-puing landasan pacu bandara di Desa Waetuwo |
WAJOTERKINI.COM --- Tidak banyak masyarakat Bumi Lamaddukelleng tahu, jika di tahun 1972 Amerika Serikat pernah membuat bandar udara, dan hingga kini masih tersisa puing bekas bandara Amerika tersebut.
Kemajuan technologi masa kini tidak diiringi perkembangan pemikiran para pengambil kebijakan di Bumi Lamaddukelleng untuk melanjutkan pembangunan bandara yang Konon, di buat oleh warga asal California Amerika Serikat, tepatnya berada di Desa Waetuo Kecamatan Tanasitolo.
"Iye pernah disini Amerika buat bandara, bahkan dia buat dua baris yang kira-kira berukuran 10x30 meter pada masa itu," ungkap salah seorang warga Waetuo, Laupe.
Bukan hanya ide pembangunannya yang diakui masyarakat sekitar, ketahanan semenisasi bekas Bandar Udara Amerika tersebut, juga diacungi jempol. Namun kata warga sekitar, landasan pacu bandara habis dibongkar masyarakat untuk digunakan sebagai penyangga tiang rumah. Selain itu si pemilik tanah kini, kerap menggunakan area tersebut sebagai lahan ternak.
"Ini saja yang tersisa, karena habis dibongkar warga, itu karena bangunannya tahan tidak sama dengan buatan sekarang cepat sekali rusak. Dulu saya dua tahun bekerja pada mereka dan saya di upah sekira Rp75 rupiah perharinya masa itu," kata Laupe.
Warga lainnya mengatakan, pemikiran para pengambil kebijakan memang agak tertinggal dibandingkan dengan daerah lain, kata Rizal, di Luwu Raya misalnya, yang hanya mengandalkan pertanian kakao tetapi memiliki sejumlah bandara, jauh berbeda dengan Wajo yang memiliki sumber daya alam yang melimpah.
"Tapi mereka tidak pernah berpikir membuat bandara minimal buat generasi mereka dimasa akan datang, yang bisa mengangkat taraf perekonomian masyarakat wajo," tuturnya. (wt-chal).
Kemajuan technologi masa kini tidak diiringi perkembangan pemikiran para pengambil kebijakan di Bumi Lamaddukelleng untuk melanjutkan pembangunan bandara yang Konon, di buat oleh warga asal California Amerika Serikat, tepatnya berada di Desa Waetuo Kecamatan Tanasitolo.
"Iye pernah disini Amerika buat bandara, bahkan dia buat dua baris yang kira-kira berukuran 10x30 meter pada masa itu," ungkap salah seorang warga Waetuo, Laupe.
Bukan hanya ide pembangunannya yang diakui masyarakat sekitar, ketahanan semenisasi bekas Bandar Udara Amerika tersebut, juga diacungi jempol. Namun kata warga sekitar, landasan pacu bandara habis dibongkar masyarakat untuk digunakan sebagai penyangga tiang rumah. Selain itu si pemilik tanah kini, kerap menggunakan area tersebut sebagai lahan ternak.
"Ini saja yang tersisa, karena habis dibongkar warga, itu karena bangunannya tahan tidak sama dengan buatan sekarang cepat sekali rusak. Dulu saya dua tahun bekerja pada mereka dan saya di upah sekira Rp75 rupiah perharinya masa itu," kata Laupe.
Warga lainnya mengatakan, pemikiran para pengambil kebijakan memang agak tertinggal dibandingkan dengan daerah lain, kata Rizal, di Luwu Raya misalnya, yang hanya mengandalkan pertanian kakao tetapi memiliki sejumlah bandara, jauh berbeda dengan Wajo yang memiliki sumber daya alam yang melimpah.
"Tapi mereka tidak pernah berpikir membuat bandara minimal buat generasi mereka dimasa akan datang, yang bisa mengangkat taraf perekonomian masyarakat wajo," tuturnya. (wt-chal).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
