![]() |
| Poto korban penganiyaan oknum polisi |
WAJOTERKINI.COM --- Nahas
pemuda asal Desa Assorajang, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, bonyok
dihajar 4 (empat) oknum polisi Polres Wajo karena dituding mencuri Handphone.
Akibatnya, korban bernama Andi Irawan Settiawan (30) ini mengalami luka serius dibagian
leher, lengan dan beberapa luka memar diwajahnya.
Bermula dari penangkapan Andi Irawan dikediamannya di BTN Assorajang, sekira pukul 16.00 wita (sore) korban mengaku dijemput paksa oleh empat oknum polisi Polres Wajo, Sabtu 6/12/2014. Kepada korban mereka mengaku tim buser, yang menyangkakan Andi Irawan sebagai pelaku pencurian 3 unit HP Blackberry.
"Kata salah seorang dari keempat oknum polisi saat melakukan penangkapan, Nanti kasi keterangannya di kantor saja,"ucap ipar korban menirukan perkataan polisi.
Alih-alih dibawa ke kantor Polisi, Andi Irawan justru dibawah ke daerah Kelurahan Pattirosompe, disana korban dihajar hingga babak belur oleh keempat oknum polisi yang mengaku kepada korban, tim buser Polres Wajo.
Saat dipukul dan diintrogasi, Andi Irawan dipaksa mengaku kalau yang melakukan pencurian tersebut dirinya, korban juga mengaku sempat diikat dan ditutup matanya.
"Saya dipukuli disuruh mengaku, namanya orang disiksa ga tahan, ahirnya saya mengaku karna tidak mau kesakitan, setelah ngaku bukanya masuk di sel tapi diancam sama buser akan datang lagi dalam jangka 1 minggu kalau tidak dapat pencurinya dan anehnya. Malah kok disuruh cari pencurinya,"ungkap Andi Irawan.
Bermula dari penangkapan Andi Irawan dikediamannya di BTN Assorajang, sekira pukul 16.00 wita (sore) korban mengaku dijemput paksa oleh empat oknum polisi Polres Wajo, Sabtu 6/12/2014. Kepada korban mereka mengaku tim buser, yang menyangkakan Andi Irawan sebagai pelaku pencurian 3 unit HP Blackberry.
"Kata salah seorang dari keempat oknum polisi saat melakukan penangkapan, Nanti kasi keterangannya di kantor saja,"ucap ipar korban menirukan perkataan polisi.
Alih-alih dibawa ke kantor Polisi, Andi Irawan justru dibawah ke daerah Kelurahan Pattirosompe, disana korban dihajar hingga babak belur oleh keempat oknum polisi yang mengaku kepada korban, tim buser Polres Wajo.
Saat dipukul dan diintrogasi, Andi Irawan dipaksa mengaku kalau yang melakukan pencurian tersebut dirinya, korban juga mengaku sempat diikat dan ditutup matanya.
"Saya dipukuli disuruh mengaku, namanya orang disiksa ga tahan, ahirnya saya mengaku karna tidak mau kesakitan, setelah ngaku bukanya masuk di sel tapi diancam sama buser akan datang lagi dalam jangka 1 minggu kalau tidak dapat pencurinya dan anehnya. Malah kok disuruh cari pencurinya,"ungkap Andi Irawan.
Setelah dipukuli dia dilepaskan sekira pukul 17.30, karena tidak terbukti bersalah dalam dugaaan kasus pencurian tersebut. Usai di Visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamaddukelleng Sengkang Andi Irawan Melaporkan kejadian tersebut di Provost Mapolres Wajo.
Kapolres Wajo AKBP.Masrur yang dikonfirmasi mengaku belum menerima informasi adanya pemukulan oleh keempat anggotanya tersebut hingga dilaporkan ke provost.
"Oh belom tau aku, nanti kita liat ya,"singkat Masrur kepada wajoterkini.com.
(Baca : Ini tanggapan Buser Wajo). (Wt-tim).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia

.jpg)
