Dihadapan Presiden Jokowi dan sejumlah menteri Ketua APPSI Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, dengan program Rp 1 triliun per provinsi tersebut, daerah-daerah bisa memperkuat pelaksanaan program yang menjadi prioritas Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Kami berharap ketahanan pangan dengan menurunkan Rp 1 triliun dana bagi daerah-daerah agar bisa memperkuat apa yang telah Bapak Presiden jadikan prioritas-prioritas," kata Syahrul dalam pertemuan para gubernur dengan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla di Istana Bogor, Senin 24/11/2014.
Di hadapan Presiden, Syahrul mengatakan bahwa para gubernur sudah menyampaikan kepada Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono bahwa subsidi bahan bakar minyak (BBM) memang harus ditarik. Subsidi BBM, lanjut dia, sedianya digantikan dengan program-program yang lebih bermanfaat untuk rakyat.
Syahrul juga menyampaikan bahwa para gubernur adalah wakil presiden di daerah. Gubernur adalah pejabat yang melekat pada Presiden dan Menteri Dalam Negeri. Ia pun berharap gubernur diberikan kewenangan untuk bisa mengatur bupati atau walikota lebih baik.
"Kami berharap pengendalian para bupati, walikota hanya bisa dilakukan kalau refungsionalisasi dan memberikan energi yang lebih besar. Kompetensi dan kewenangan para gubernur bisa dilakukan, diberikan, untuk mengatur lebih baik. Kami berharap undang-undang nomor 23 Tahun 2014 yang telah ada mungkin bisa lebih dilanjutkan dalam rangka pengendalian-pengendalian yang ada," papar dia.
Di samping itu, Syahrul berharap koordinasi pemerintah pusat dan daerah bisa lebih baik. Ia juga berharap para menteri berkoordinasi terlebih dahulu dengan gubernur sebelum turun ke daerah. (baca: Kepada Presiden, Para Gubernur Mengeluh Menteri "Blusukan" Tanpa Pemberitahuan)
"Terimakasih menteri-menteri sudah turun ke bawah, tapi kami harap sebelum ke kabupaten, ada baiknya sampaikan kepada kami dulu supaya kami bisa mengatur lebih baik," kata Syahrul.(wt-Tribuntimur).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia